SULANG – Harga lelang gula terus melesat sepekan terakhir. Setelah pada pekan lalu harga lelang hanya menyentuh Rp10.500 per kilogram, tiga hari terakhir harganya mencapai Rp11.550.
Harga lelang tersebut menurut Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Rembang, Maryono, Rabu (20/6), telah jauh melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) gula 2012 yang ditetapkan hanya.
“Harga lelang gula tiga terakhir menembus angka Rp11.550 per kilogram. Harga itu masih mungkin melonjak lagi,” katanya.
Melesatnya harga lelang gula itu, menurut Maryono, antara lain diduga akibat relatif tingginya rendemen yang kini sudah di atas 7 persen.
“Harga lelang masih mungkin lebih tinggi lagi. Sebab, pada puncak masa tebang nanti, rendemen bisa mencapai 8 persen. Petani tebu menikmati harga ini,” tandas dia.
Ia juga menyebutkan, dengan harga lelang gula tersebut, harga tebu per kilogram berkisar antara Rp500-600 per kilogram. “Ini sungguh menguntungkan petani,” tegasnya.
Selain harga dan rendemen yang tinggi, dari sisi produktivitas per hektare, imbuh dia, mengalami kenaikan kendati cukup signifikan. “Tahun lalu, produktivitas tebu per hektare paling banter 3,8 kuintal, sedangkan 2012 ini rata-rata lebih dari 4 kuintal,” ujar dia.
Menurut catatan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, luasan lahan tebu di daerah itu tak kurang dari 7.000 hektare. Apabila produktivitas per hektare pada tahun ini mencapai rata-rata empat kuintal, maka produksi tebu pada 2012 bakal menembus 2.800 ton. (Puji)
Tinggalkan Balasan