
SULANG, mataairradio.com – Pondok Pesantren atau Ponpes Alhamdulillah, di Desa Kemadu, Sulang, Rembang secara resmi menjadi percontohan pesantren yang ramah terhdap anak, Rabu (8/10/2023). (Foto: Mukhammad Fadlil)
SULANG, mataairradio.com – Pondok Pesantren atau Ponpes Alhamdulillah, di Desa Kemadu, Sulang, Rembang secara resmi menjadi percontohan pesantren yang ramah terhdap anak, Rabu (8/10/2023).
Hadir mewakili institusi Kementerian Agama (Kemenag), Direktur Pendidikan dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghafur mengatakan, saat ini, bentuk ta’zir atau hukuman bagi santri pelanggar aturan sudah direvitalisasi.
“Dari yang dulu misalnya digunduli kepalanya diganti dengan memberikan tugas hafalan-hafalan bacaan tertentu, sehingga tidak menjadi sorotan Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan media mainstream,” ungkap Waryono.
Lebih lanjut Waryono mengatakan, indikator ramah anak yang lain misalnya keramahan Pesantren berupa ketika para pengasuh memanggil santrinya dengan panggilan teman-teman. “Ini juga sebagai bentuk keakraban pengasuh ponpes dengan santri,” tuturnya.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ menilai peluncuran pesantren ramah anak merupakan program sangat strategis, jika melihat jumlah dan persebaran Pesantren di Rembang.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 jumlahnya 116 Ponpes, tersebar di 13 dari 14 kecamatan kecuali di Kecamatan Sale. Dengan jumlah santri sebanyak 25 ribu santri,” ungkap Hanies.
Dengan begitu, ia berharap program ini bisa disambut dan diadaptasi pesantren-pesantren lain, khususnya pesantren di Kabupaten Rembang.
“Program ini sangat bagus diterapkan di Rembang yang telah dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak kategori Nindya selama 3 tahun berturut-turut. Tinggal selangkah menuju kategori utama. Harapannya ponpes menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh kembang anak dan pola asuh yang menyenangkan,” bebernya.
Pengasuh Ponpes Alhamdulillah, Nyai Rohmawati Syahid tak menduga ajaran pendiri Ponpes Alhamdulillah, yakni KH. Ahmad Syahid Sholihun yang ramah kepada siapa saja, dapat mengantarkan ponpes mendapat predikat Pesantren Ramah Anak.
“Mengingatkan saya kepada beliau suami, Abah Syahid yang mengajarkan ramah kepada siapa saja baik kepada santri, guru, tamu dan sopir,” tuturnya.
Dalam kegiatan itu dihadiri Chief Protection Specialist Unicef Indonesia, Zubedy Koteng. Lalu Perencana Ahli Masyarakat Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga (KPAPO) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, Yosi Diani Tresna.
(Lil)
Tinggalkan Balasan