Pemerintah Diminta Tak Biarkan Warga Celaka

Kamis, 14 Januari 2016 | 16:55 WIB
Kondisi jalan di ruas Tireman-Ngotet yang berlubang, Kamis (14/1/2016) pagi. (Foto: Mukhammad Fadlil)

Kondisi jalan di ruas Tireman-Ngotet yang berlubang, Kamis (14/1/2016) pagi. (Foto: Mukhammad Fadlil)

 

REMBANG, mataairradio.com – Pemerintah Kabupaten Rembang diminta untuk tidak membiarkan warganya celaka karena kondisi jalan berlubang.

Harapan warga tersebut menyeruak setelah kondisi ruas jalan antara Tireman hingga Ngotet Kecamatan Rembang dipenuhi lubang cukup dalam.

Muhadi, warga Ngotet menuturkan, sekitar sebulan lalu, seorang pemuda celaka di jalanan depan SMP Negeri 6 Rembang.

Pemuda itu luka parah di bagian kepala. Diduga, yang bersangkutan celaka lantaran berusaha menghindari lubang yang ada di jalanan setempat.

“Jalan berlubang ini sudah banyak mencelakakan orang,” katanya.

Pangat, salah seorang pengguna jalan asal Desa Weton Kecamatan Rembang membenarkan, ruas Tireman-Ngotet sering terjadi kasus kecelakaan.

“Keponakan saya juga menjadi salah satu korban jalan rusak lantaran terjatuh dari kendaraan usai terperosok lubang di jalan,” ujarnya.

Menurutnya, sudah dua tahun terakhi, kerusakan jalan di ruas tersebut belum ditangani oleh Pemerintah. Memang sempat ada perbaikan, tetapi ketika itu, belum genap sebulan, kondisi jalan sudah kembali rusak.

“Kayaknya, konstruksi penanganan kerusakan jalan, kurang bagus,” tegasnya.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Rembang Sigit Widyaksono mengatakan, penanganan kerusakan jalan antara Tireman hingga Ngotet dimungkinkan dilakukan pada tahun ini.

“Kalau pun tak masuk dalam paket pekerjaan kontraktual di dokumen pelaksanaan anggaran, perbaikan akan dilakukan lewat dana pemeliharaan jalan secara rutin,” terangnya.

Intinya, kata dia, menyesuaikan anggaran yang tersedia. Kamis (14/1/2016) ini, ia sekadar menyurvei titik jalan yang rusak.

 

Penulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan