Rumah Ludes Gara-gara Lupa Matikan Api Kompor

Senin, 24 Oktober 2016 | 15:30 WIB
Rumah milik Ansori, warga Desa Sriwil Desa Ngulahan Kecamatan Sedan, ludes terbakar, Senin (24/10/2016) siang. (Foto: Pujianto)

Rumah milik Ansori, warga Desa Sriwil Desa Ngulahan Kecamatan Sedan, ludes terbakar, Senin (24/10/2016) siang. (Foto: Pujianto)

 

SEDAN, mataairradio.com – Kebakaran terjadi di Dukuh Sriwil Desa Ngulahan Kecamatan Sedan, Senin (24/10/2016) siang sekitar pukul 14.15 WIB. Dua unit rumah milik keluarga Ansori, ludes tak tersisa.

Nyaris tidak ada barang berharga yang terselamatkan. Surat-surat tanah, perabotan elektronik, dan uang tunai, semua ludes. Saat kejadian, tak ada empu rumah. Ansori di sawah, sedangkan istrinya di Sedan.

Kepala Desa Ngulahan Solikul Hadi ketika dihungungi mataairradio.com mengaku langsung ke tempat kejadian perkara begitu mendapat kabar rumah Ansori terbakar. Jarak rumahnya ke lokasi, sekitar 500 meter.

Kobaran api memicu kepanikan warga di sekitarnya lantaran jarak antara rumah yang terbakar dengan permukiman penduduk lainnya tidak bersekat lebar. Barang-barang di rumah sebelah, juga dikeluarkan. Khawatir terembet.

Bersama warga, pihaknya langsung mengambil air dari saluran di desa setempat. Ia sempat pula menghubungi pemadam kebakaran. Tetapi api berkobar cepat dan sekejap meludeskan rumah Ansori.

Berdasarkan informasi yang diterimanya dari sejumlah warga, kebakaran didahului dengan ledakan di bagian dapur. Diduga, api kompor lupa tidak dimatikan, sehingga memicu kebakaran. Tetapi kepastian penyebabnya, diselidiki polisi.

“Kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp150 juta. Kami sempat menghubungi pemadam, tetapi sampai di Pamotan, saya minta pemadam balik karena rumah sudah ludes dan api sudah mati,” terangnya ketika dihubungi melalui sambungan telepon.

Setelah kasus kebakaran ini, keluarga Ansori ditampung secara sementara di kediaman Sujud, yang masih keluarganya. Pihak desa kini sedang melakukan gotong royong membersihkan rumah dari reruntuhan kebakaran.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan