Polisi Analisis Terduga Pelaku Perampokan Pedagang Emas

Jumat, 17 Juni 2016 | 17:04 WIB
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Rembang AKP Eko Adi Pramono saat memberikan keterangan pers mengenai perkembangan penyelidikan kasus perampokan dan pembunuhan pedagang emas di Desa Maguan Kecamatan Kaliori, Senin 13/6/2016) pagi. Foto: Pujianto)

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Rembang AKP Eko Adi Pramono saat memberikan keterangan pers mengenai perkembangan penyelidikan kasus perampokan dan pembunuhan pedagang emas di Desa Maguan Kecamatan Kaliori, Senin 13/6/2016) pagi. Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Pihak Kepolisian Resor Rembang menyatakan sedang menganalisis terhadap beberapa orang yang diduga sebagai pelaku perampokan dan pembunuhan pedagang emas bernama Sarno, warga Desa Maguan Kecamatan Kaliori, pada 29 Mei lalu.

Sepekan belakangan, spekulasi mengenai pelaku berembus di masyarakat, sehingga buru-buru ditepis oleh pihak kepolisian agar tidak menjadikan gaduh khalayak, kata Kasatreskrim Polres Rembang AKP Eko Adi Pramono.

Apalagi jika opini yang sengaja digelindingkan oleh orang yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab ini dibiarkan, katanya, upaya mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan tersebut akan menjadi terganggu.

“Kasus Maguan kami sedang melakukan analisis terhadap beberapa orang yang diduga sebagai pelaku,” ungkap Eko ketika dihubungi mataairradio pada Jumat (17/6/2016) siang.

Polisi, diakuinya, sedang menjadi soroton publik dalam hal penanganan kasus perampokan dan pembunuhan keji yang pelakunya diduga berjumlah lebih dari satu atau beberapa orang.

Namun dengan doa restu masyarakat Kabupaten Rembang, ia berharap akan bisa mengungkap kasus tersebut, dengan menangkap pelaku dan menguak motifnya, sebelum Lebaran 1437 Hijriah.

“Harapan kami, atas izin Allah SWT dan doa restu masyarakat, semoga sebelum Lebaran dapat terungkap,” harapnya tanpa menyebutkan ada atau tidaknya kendala dalam pengungkapan kasus ini.

Sarno ditemukan tewas di salah satu kamar rumahnya pada Minggu pagi 29 Mei lalu, sedangkan sang istri, Damisih, selamat meski sempat dilarikan ke rumah sakit karena syok dan luka memar di kepala.

Uang tunai ditaksir puluhan juta rupiah dan perhiasan emas senilai ratusan juta rupiah, atau total mencapai Rp500 juta lebih, dibawa kabur pelaku yang masuk lewat pintu belakang rumah tersebut.

Polisi sudah memeriksa 12 orang saksi, empat di antaranya dari pihak internal keluarga korban, sedangkan lainnya tidak diungkapkan karena alasan penyelidikan. Jumlah saksi itu sementara cukup, sehingga keterangan mereka diperdalam.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan