Petani Garam Rembang Sulit Simpan Stok

Minggu, 27 Oktober 2013 | 19:11 WIB
Petani garam di wilayah Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang (Foto:Puji)

Petani garam di wilayah Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang (Foto:Puji)

KALIORI, MataAirRadio.net – Mayoritas petani garam di Kabupaten Rembang mengaku kesulitan menyimpan stok di gudang. Sebab, musim hujan sudah dekat sementara produksi garam mereka belum banyak. Di sisi lain, mereka juga dipaksa menjual segera hasil panen garamnya guna pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya.

Mustain, petani garam di Dusun Paloh Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori mengaku baru mampu sedikit menyisihkan hasil panen di musim ini. Sampai dengan hari Minggu (27/10) ini, dia baru mampu menyimpan 40-50 ton garam hasil panen.

Menurutnya, tidak semua garam panenan, ditimbun atau dijual. Petani seperti dirinya memilih menjual sebagian hasil panen untuk keperluan pemenuhan belanja dapur. Sebagian lagi memang disimpan dengan harapan bisa menikmati lonjakan harga pada saat musim hujan nanti.

Ia menyebutkan, seminggu belakangan ini, harga garam bertahan tinggi atau di kisaran Rp400 per kilogram untuk garam kualitas umum. Ia juga mengatakan, pada saat harga garam sedang tinggi, petani tidak bisa menyetok dalam jumlah banyak, karena mereka juga butuh uang untuk membayar buruh garap.

Syahri, petani garam lainnya di desa setempat pun mengakui, mayoritas gudang penyimpangan garam, masih sepi dari persediaan. Selain karena harga garam yang sedang bagus belakangan ini, umumnya petani juga belum lama memulai produksi.

Petani garam di wilayah Kecamatan Kaliori baru menikmati panen perdana pada selepas Lebaran kemarin. Dalam perjalanannya pun tidak mulus, karena beberapa kali terkendala oleh hujan yang turun secara sporadis.

Menurut Syahri, biasanya petani baru mulai menimbun produksi pada mulai akhir bulan September hingga pertengahan November. Itu bila produksi sudah berlangsung sejak bulan Juli. Namun karena produksi garam di musim ini baru dimulai pertengahan Agustus, maka belum banyak persediaan di gudang mereka. Dia sendiri mengaku baru bisa menyimpan sekitar 60 ton garam dari biasanya yang hingga 200 ton.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengawasan dan Perlindungan Sumber Daya Kelautan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang Pamuji mengatakan, target produksi garam musim ini mencapai 138.000 ton. Namun melihat pendeknya musim, target tersebut terancam meleset. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan