Peneliti Hanya Temukan Empat Situs Perahu Kuno di Sungai Babagan

Rabu, 5 September 2012 | 10:25 WIB
Bangkai perahu kuno yang ditemukan di alur Sungai Babagan, tepatnya turut Desa Dasun Kecamatan Lasem, pada November 2011 silam. (Foto: doc)

LASEM, mataairradio.net – Tim Peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta, BP3 Jawa Tengah, Mahasiswa Jurusan Arkeologi UGM Yogyakarta bersama Forum Komunikasi Masyarakat (Fokmas) Lasem, menyatakan telah mendeteksi empat dari tujuh situs perahu kuno, setelah melakukan penyisiran sepanjang alur Sungai Babagan, Lasem.

Ketua Tim Peneliti, Riris Purbasari, Rabu (5/9), mengungkapkan, empat situs perahu kuno tersebut terdeteksi itu kesemuanya berada di sebelah utara penemuan situs perahu kuno yang ditemukan warga pada November 2011 silam.

“Semula kami perkirakan ada tujuh situs perahu kuno yang ada di tujuh titik sepanjang alur Sungai Babagan. Namun setelah kami lakukan penyisiran, hanya empat situs perahu kuno yang terdeteksi. Dua berbahan kayu, dua lainnya berbahan besi,” kata Riris yang juga menyebutkan keempat situs perahu kuno tersebut ditemukan pada Selasa (4/9) sore.

Riris memastikan, tiga situs perahu kuno lainnya yang tidak terdeteksi wujudnya itu memang cenderung tidak ada. Sebab, pencarian sudah dilakukan secara intensif dengan alat khusus yang dispesialisasi digunakan di air.

“Kecenderungannya memang tidak ada (situs perahu kuno, red.) lainnya,” katanya.

Ia juga mengatakan, lantaran sudah mendeteksi empat situs perahu kuno, pihaknya memutuskan menghentikan penyisiran. “Selanjutnya, tim akan melakukan pendataan dan identifikasi terhadap perahu yang telah terdeteksi, termasuk perahu yang sebelumnya ditemukan (November 2011, red.),” tandasnya.

Pihaknya mengaku masih belum mengetahui secara pasti asal usul dan kapan perahu tersebut dibuat. “Untuk mengetahui asal usul perahu diperlukan proses identifikasi yang intensif dan secara menyeluruh, termasuk membandingkannya dengan temuan-temuan perahu atau kapal kuno lain sebelumnya, baik dari bentuk galangan, ukuran, dan bahan yang digunakan,” katanya.

Namun, tegas dia, kendati belum bisa membeber secara pasti asal usul perahu-perahu kuno yang terdeteksi itu, setidaknya pendeteksian itu membuktikan bahwa Sungai Babagan pada zamannya menjadi salah satu titik transportasi utama dan penting.

“Selain mengumpulkan data tentang perahu kuno yang terdeteksi itu, kami juga mengumpulkan beberapa bukti lain, seperti tempat galangan kapal yang kemungkinan besar dulu pernah dibangun di sepanjang alur Sungai Babagan,” katanya. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan