Listrik Prabayar Cocok Untuk Rumah Kerap Ditinggal

Rabu, 4 Juli 2012 | 07:34 WIB
Manajer PT PLN UPJ Rembang, Sunarjo. (Foto: Puji)

KOTA – Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Rembang, Sunarjo, mengemukakan listrik prepaid atau yang kerap disebut listrik prabayar cenderung cocok digunakan oleh pelanggan yang memiliki rumah namun kerap ditinggal.

“Sebab, listrik prabayar itu tidak ada biaya beban sehingga jatuhnya lebih murah jika pun rumah itu ditinggal empunya untuk sementara waktu. Ongkos pemakaiannya pun menjadi lebih bisa dikendalikan,” terang Sunarjo kepada suararembang, Rabu (4/7).

Ia mengemukakan, barangkali atas sejumlah alasan tersebut, belakangan cukup banyak pelanggan yang melakukan migrasi dari listrik biasa ke “prepaid”.

Apalagi, lanjut dia, proses pemasangannya cenderung mudah. “Sejak calon pelanggan membayar biaya pemasangan (BP) melalui Payment Point Online Bank (PPOB), maksimal lima hari kemudian, aliran listrik sudah bisa tersambung,” terang dia.

Ia juga menjelaskan, bagi pelanggan listrik biasa yang hendak migrasi ke listrik prabayar, pihaknya pun mempersilakan. “Pelanggan cukup menyerahkan fotokopi rekening listrik terakhir dan KTP yang masih berlaku dan menyatakan akan berpindah ke listrik ‘prepaid’,” jelasnya.

“Dalam satu bulan terakhir, per hari, rata-rata ada 50-70 pelanggan listrik “prepaid” baru, baik yang memang benar-benar baru menjadi pelanggan PLN maupun yang migrasi dari listrik biasa,” sambung Sunarjo.

Ia menyebutkan, sampai 30 Juni 2012, jumlah pelanggan listrik prabayar di Kabupaten Rembang telah menembus 11.000 pelanggan. Sementara jumlah pelanggan listrik biasa masih 115.000 pelanggan.

“Melihat tren belakangan ini, jumlah pelanggan listrik prabayar akan terus bertambah,” tegas dia.

Dengan pertambahan jumlah pelanggan listrik “prepaid” itu, imbuh dia, tingkat kebocoran listrik di kalangan rumah tangga akan bisa ditekan. “Sebab, rasanya sulit mencuri listrik jika telah menggunakan listrik prabayar,” tandasnya. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan