Jalan Lingkar Dibangun, Belasan Warung Digaruk

Minggu, 7 Oktober 2012 | 16:56 WIB
Ruas jalan Tireman-Galonan yang akan dilebarkan menjadi sembilan meter. (Foto: Pujianto)

REMBANG, mataairradio.net – Belasan warung yang berada di bahu jalan Tireman-Galonan dipastikan bakal kena garuk menyusul sudah dimulainya pelebaran dan peningkatan ruas jalan alternatif tersebut .

Kepala Seksi Pengembangan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Rembang, Sigit Wicaksono, Ahad (7/10) menyatakan, pihaknya sudah memberikan sosialisasi atas rencana tersebut kepada warga per Agustus 2012.

“Sosialisasi dan koordinasi dengan warga sudah kami lakukan per Agustus kemarin. Kami juga sudah memberikan surat edaran kepada para pemilik bangunan, baik warung maupun rumah, dan mereka sepakat (membongkar sendiri),” ujar Sigit.

Ia juga mengklaim, mayoritas warga di sepanjang ruas tersebut mendukung penuh pelebaran dan peningkatan jalan itu. Warga, menurut dia, sudah sadar akan dampak positif pelebaran jalan yang bisa mendorong meningkatnya perekonomian warga.

“Tak hanya itu, jika pelebaran rampung, harga jual tanah di tepi jalan itu juga bakal melambung,” tandas Sigit.

Untuk diketahui, ruas jalan Tireman-Galonan yang selama ini menjadi jalur lingkar selatan, akan dilebarkan lima meter menjadi sembilan meter. Tujuh meter untuk badan jalan, dan masing-masing satu meter untuk bahu jalan (kanan-kiri, red.).

Tidak hanya ruas Tireman-Galonan, ruas Galonan-Jeruk juga bakal dilebarkan tiga meter menjadi juga sembilan meter. Adapun total panjang jalan yang bakal dilebarkan mencapai delapan kilometer, membentang dari Tireman hingga Jeruk.

Pelebaran jalan tersebut menelan anggaran hingga Rp11 miliar, berasal dari alokasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Adapun teknis pengerjaannya ditangani Dinas Pekerjaan Umum setempat.

Sementara itu, Suyatmi salah seorang pemilik warung di tepi jalan Desa Tireman, Kecamatan Rembang mengaku telah mengetahui kabar pelebaran jalan tersebut.

Informasi itu didapatkannya dari surat edaran yang diberikan pihak desa. “Surat edaran tersebut berisi permohonan agar kami membongkar bangunan karena segera akan digunakan untuk keperluan pelebaran jalan,” kata Suyatmi.

Sebenarnya, ia mengaku keberatan jika warung semipermanen yang baru saja dibangun di atas saluran air itu, dibongkar. “Jika bisa, pelebaran jangan sampai mengorbankan warung saya. Ini sumber nafkah bagi keluarga,” pungkasnya. (Pujianto)




2 comments
  1. furan ichuz

    Oktober 8, 2012 at 11:14 am

    moga kan berjalan lancar!!!
    dan pastikan oknum bekerja benar!!

    BANGKIT!!!!

    Reply
  2. Aam Bahox

    Oktober 12, 2012 at 12:48 am

    Yo ben tambah rame.,,
    Msok rembang pe sepi trus.,,

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan