Dua Pelajar SMP 5 Juarai Kontes “Robotic Line Follower”

Selasa, 19 Juni 2012 | 08:10 WIB

Robot “Line Follower” hasil rakitan siswa SMPN 5 Rembang. (Foto: Puji) 

KOTA – Dua pelajar asal SMP Negeri 5 Rembang masing-masing Dimas Yuda Pramesti Hartono (14) dan Tedy Octa Kurniawan (13) tampil sebagai juara pertama dan ketiga dalam kontes robot tingkat SMP se-Kabupaten Rembang bertajuk “Robotic Line Follower” yang digelar SMK NU Pamotan, Senin (18/6).

Meski hanya diikuti oleh lima kontestan, menurut Wakil Kepala SMPN 5 Rembang, Suwondo, Selasa (19/6), prestasi tersebut merupakan penyemangat bagi pihak sekolah untuk memberikan perhatian lebih terhadap mata keterampilan elektronika bagi peserta didiknya.

“Selama ini, elektronika hanya diajarkan dalam bentuk muatan lokal sekolah. Atas prestasi ini, pihak sekolah mempertimbangkan elektronika menjadi salah satu ekstrakurikuler siswa di tahun ajaran mendatang,” terang Suwondo.

Menurut dia, ekstrakurikuler elektronika memungkinkan diselenggarakan di sekolah itu meski diakuinya minat siswa ke arah itu masih cenderung rendah. “Kami bisa saja programkan ekstrakurikuler tersebut dengan pendanaan dari dana bantuan operasional sekolah ataupun dana SSN,” tandas dia.

Pihaknya pun memberikan apresiasi kepada kedua siswa berprestasinya itu dengan mengucurkan “reward” berupa material pembinaan. “Soal ‘reward’-nya tunai atau bagaimana, masih kami rundingkan,” katanya.

Guru pendamping dua jawara kontes robot tersebut, Dedy Rosadhi menambahkan, kontes robot yang baru digelar untuk kali pertama di Rembang itu bisa memicu kesukaan siswa pada elektronika.

“Minat siswa kami ke elektronika masih belum begitu banyak. Kami masih harus intensif menumbukan kesukaan siswa pada elektronika. Kontes robot kemarin bisa menumbukan kesukaan itu. Apalagi gelar juara sangat memotivasi kami,” terang Dedy.

Pihaknya mengaku siap mengikuti ajang serupa di tingkatan lebih tinggi apabila diinginkan. “Hanya, sejauh ini kami belum mendapat informasi mengenai adanya lomba sejenis di tingkatan yang lebih tinggi,” katanya.

Sementara itu, Dimas Yudha Pramesti Hartono menuturkan, kecintaannya pada robot sejak masih duduk di bangku sekolah dasar membuatnya menyukai dunia elektronika.

“Maka begitu ada kontes, saya putuskan untuk berani saja dulu. Apalagi, pihak penyelenggara kontes menyediakan bahan-bahannya,” ujar dia yang kini duduk di bangku Kelas VIII sekolah tersebut.

Walaupun tampil sebagai yang terbaik, Dimas yang putra pasangan Dodi Hartono-Yusuci tersebut, mengaku sempat mengalami kesulitan kala perangkat sensor pada robotnya susah dikendalikan.

“Namun akhirnya saya bisa mengatasi kesulitan itu. Panitia menyatakan robot rangkaian saya memiliki kecepatan dan rapi. Solderannya pun bagus katanya,” tuturnya.

Ia menjelaskan, Robotic Line Follower adalah robot dengan sensor garis. Artinya, ukuran keberhasilan kerja robot tersebut itu ditentukan oleh “kepatuhannya” dalam berjalan turut garis yang ditentukan. Tingkat “kepatuhan” sang robot diatur dengan sebuah sensor. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan