Nelayan Rembang Sebut Teri Nasi Nyaris Punah

Sabtu, 19 Oktober 2013 | 15:18 WIB
Kapal Nelayan Rembang. (Foto:Rif)

Kapal Nelayan Rembang. (Foto:Rif)

REMBANG, MataAirRadio.net – Sejumlah nelayan di Kabupaten Rembang menyebut ikan teri nasi nyaris punah. Meski saat ini tengah berlangsung musim ikan kecil berharga itu, namun nelayan mengeluhkan tangkapan yang sepi.

Irnawan, seorang nelayan asal Desa Pandean Kecamatan Rembang mengakui, tangkapan ikan jenis teri nasi sedang sepi, meski musimnya. Ia mengaku milih libur melaut pada Sabtu (19/10) ini, karena kalau dipaksakan, bisa merugi akibat pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan.

Belakangan, sejumlah nelayan di daerahnya memilih berangkat melaut ke Perairan Jepara, dengan harapan bisa menangkap lebih banyak ikan teri nasi. Ia menambahkan, selain teri nasi, tangkapan lain jenis rajungan pun seolah menghilang dari Perairan Rembang.

Tukimin, Kepala TPI Tasikagung mengatakan, ikan perairan laut tepi seperti teri nasi, udang, dan rajungan memang seolah menghilang. Dulu atau sekitar tahun 1990, mengumpulkan sekuintal tangkapan teri nasi masih mudah, tetapi sekarang 10 kilogram saja; sulit.

Sepinya tangkapan ikan jenis teri nasi meresahkan para nelayan kecil. Pasalnya mereka mengandalkan pendapatan hanya dari menangkap ikan di laut pinggiran.

Sejumlah nelayan menduga, cenderung punahnya teri nasi diakibatkan oleh kondisi air laut yang mulai tercemari. Sementara berkurangnya tangkapan udang dan rajungan, diduga akibat semakin rusaknya terumbu karang akibat aksi penangkapan ikan tidak sesuai ketentuan.

Tukimin menambahkan, di awal musim baratan atau timuran, sejumlah nelayan nekat mengoperasionalkan jaring cotok. Meski sudah secara jelas dilarang, namun tidak semua nelayan patuh untuk menghentikan penggunaan pukat harimau.

Sementara itu, sepinya pasokan ikan teri nasi dan rajungan disambut dengan lonjakan harga komoditas itu. Ikan teri nasi misalnya mencapai Rp16.000 per kilogram, sedangkan rajungan mencapai Rp55.000 per kilogram. Selain ke Jepara, sebagian nelayan dari Rembang seperti Pasarbanggi kini juga mulai boro ke Pulau Sumatera, berburu teri nasi. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan