Dua Pengendara Tewas Akibat Ulah “Haryanto”

Jumat, 3 Februari 2012 | 11:47 WIB


KALIORI – Dua orang pengendara sepeda motor tewas dan dua orang lainnya terluka berat setelah bus pariwisata PO Haryanto oleng sehingga mengakibatkan kecelakaan di ruas Jalan Pantura Desa Banyudono, Kecamatan Kaliori, Jumat (3/2) petang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, korban meninggal masing-masing Kurmin (40), warga RT 2 RW 1, Desa Mondoteko, Kecamatan Kota Rembang, mengendarai sepeda motor Honda Karisma K 6450 LD, dan Winrizal (35), warga Bojong, Bandung, mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 K 6675 UE.

Adapun dua korban terluka berat masing-masing Mahmudah (18), warga RT 1 RW 2 Desa Waru, Kecamatan Kota Rembang mengendarai Honda Supra X K 6401 BD dan kernet bus Kamad Sonjaya (55), warga Purwosari, Kabupaten Kudus.

Kecelakaan itu bermula saat bus dengan nomor polisi B 7687 IG yang dikendarai Alex (35), warga Sarang, Kabupaten Rembang, selip dan oleng ketika menyalip sebuah kendaraan, sekitar pukul 17.00 WIB. Jalanan yang licin setelah diguyur hujan membuat laju bus tak terkendali hingga berputar melintang di jalan.

Dari arah berlawanan muncul tiga korban mengendarai sepeda motor berbeda. Nahas, mereka tak sempat mengerem dan menghindar karena laju bus yang tak karuan. Bus akhirnya berhenti berbalik arah 180 derajat setelah menabrak pohon dan pagar rumah di sisi utara jalan.

Meski bus dari Madura menuju Kudus itu sedang tak membawa penumpang, bagian depan bus ringsek parah dan sebagian kaca pecah. “Saya sudah berpikir mati pada saat itu. Beruntung saya masih bisa selamat,” ucap Alex.

Sementara itu, Mahmudah yang mengalami luka parah hingga Jumat (3/2) malam masih menjalani perawatan intensif di UGD RSUD dr R Soetrasno Rembang. Begitu juga dengan kernet bus Kamad yang menderita luka di tangan dan kakinya.

Kasatlantas Polres Rembang AKP Dudi Pramudia mengatakan masih memeriksa sopir bus yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut tersebut. “Melihat jalanan yang licin seharusnya sopir bus tak memaksakan menyalip kendaraan dalam kecepatan tinggi,” kata dia. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan