PLTU Sluke Diresmikan, PLN Rembang Belum Tahu Bagiannya

Sabtu, 19 Oktober 2013 | 15:22 WIB
PLTU Sluke - Rembang (Foto:Rif)

PLTU Sluke – Rembang (Foto:Rif)

SLUKE, MataAirRadio.net – PLN Rayon Rembang belum tahu bagian setrum yang bakal diterimanya melalui Gardu Induk Rembang, padahal PLTU Sluke telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (16/10) kemarin. Perusahaan setrum ini pun tak lantas berani menjamin Rembang bebas dari byar pet atau listrik padam, meski dipastikan mendapat tambahan pasokan.

Supervisor Teknik PLN Rayon Rembang Bayu Mahendra menjelaskan, listrik produksi dari PLTU Sluke terlebih dahulu masuk sistem di Ungaran. Dari Ungaran, baru didistribusikan setrumnya ke PLN di tingkat rayon melalui gardu induk di masing-masing daerah.

Bayu hanya mengetahui ada jalur dari PLTU Sluke yang masuk ke gardu induk Rembang. Namun dia mengaku tidak tahu, berapa daya yang ditambahkan dari PLTU Sluke ke gardu induk. Menurutnya, Rayon Rembang sebatas mendistribusikan daya 20 kilovolt ampere. Sedangkan pada daya 150 KVA, menjadi kewenangan pihak Distribusi Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Presiden SBY sudah meresmikan empat PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) untuk jaringan Jawa-Bali, dengan total nilai proyek sebesar Rp6,7 triliun.

Keempat proyek PLTU tersebut yakni PLTU Pacitan 2×315 Mega Watt (MW), PLTU Lontar 2×315 MW, PLTU Paiton 1×660 MW, dan PLTU Sluke Rembang 2×315 MW.

Keempat PLTU tersebut merupakan proyek FTP atau “fast track program” tahap pertama 10.000 MW yang dimulai kontraknya sejak 2007 lalu. Nilai kontrak untuk PLTU Sluke Rembang mencapai Rp2,56 triliun dan dibangun oleh kontraktor asal China. Dalam prosesnya proyek ini mengalami keterlambatan dari target yang diharapkan yakni pada 2011.

Bayu Mahendra menegaskan, “line” atau jalur dari PLTU Sluke ke gardu induk Rembang tidak diketahui sudah aktif atau belum, setidaknya hingga Sabtu (19/10) ini. Namun, ia mengatakan, tambahan pasokan setrum akan memudahkan Rayon Rembang melayani pelanggan.

Pasokan listrik dari Gardu Induk Rembang kini telah dimanfaatkan untuk enam jaringan yakni Rembang 1, 3, 4, 5, 6, dan 7. Dari enam itu, setrum dari jaringan Rembang 3 sudah “over load” pada tahun ini. Tahun ini, PLN Rayon Rembang membangun lagi jaringan baru, Rembang 8.

Tahun depan, slot di jaringan Rembang 6 yang mencakup wilayah Sale juga harus ditambah dengan jaringan baru. Pasalnya dari slot 400 Ampere, kini sudah terpakai 380 Ampere. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan