Kastari Tewas, Diduga Akibat Diserang Sapinya

Senin, 16 Februari 2015 | 17:35 WIB
Sapi milik almarhum Kastari. (Foto: Pujianto)

Sapi milik almarhum Kastari. (Foto: Pujianto)

 
SLUKE, mataairradio.com – Warga Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke digegerkan oleh penemuan mayat Kastari (65) yang merupakan penduduk desa setempat, Minggu (15/2/2015) petang.

Meski penyebab kematian korban masih diperdebatkan, warga mengira Kastari meninggal akibat diserang sapinya.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh Sobirin, warga Desa Sendangmulyo yang sedang akan pulang dari sawah sekitar pukul 17.00 WIB.

Setelah itu, Sobirin mengabarkan kejadian itu kepada keluarga korban. Mayat Kastari lalu ditandu pulang ke rumah duka yang berjarak sekitar dua kilometer.

Senin (16/2/2015) pagi, jenazah Kastari dikebumikan di tempat pemakaman umum Desa Labuhan Kidul.

Kepala Desa Labuhan Kidul Sulispriono menyebut kematian Kastari sudah kehendak Tuhan yang maha Kuasa.

“Sebab selama beberapa tahun memelihara sapi, korban nyaris tak pernah dicelakakan ternak,” ujarnya.

Saat pertama kali ditemukan, di kepala Kastari ditemui luka memar. Demikian juga pada kakinya. Diduga kaki sapi yang menyepak korban.

“Kastari punya tiga ekor sapi di kandangnya, yang sudah dirumat lebih dari lima tahun ini,” katanya.

Sulispriono mengaku belum tahu apakah sapi pembawa petaka bagi pemiliknya itu akan dijual oleh pihak keluarga. Apalagi korban meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

“Mungkin saja sapi itu dipelihara sebagai raja kaya atau dijual untuk menyambung kebutuhan hidup,” tandasnya.

Kades Labuhan Kidul menyebutkan, warganya biasa menempatkan sapi di kandang terpisah, cukup jauh dari kampung. Kandang milik Kastari sendiri ada di daerah dekat Bendungan Kranggan, dua kilometer dari kampung.

Kepala Kepolisian Sektor Sluke AKP Joko Purnomo mengaku belum menerima laporan soal ditemukannya warga Labuhan Kidul yang meninggal diduga akibat diserang sapi piaraan.

“Kami malah baru tahu setelah dihubungi teman-teman media,” katanya.

Meski demikian, pihaknya berjanji akan segera menelusuri penyebab kematian korban. Dia pun mengimbau, sekalipun hewan piaraan sering tampak jinak, warga diminta tetap waspada saat mengurus ternak mereka.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan