Kepala Desa di Rembang Ikut Bergerak di Jakarta

Sabtu, 19 November 2016 | 11:34 WIB
Ribuan orang bertolak dari Bundaran Patung Kuda menuju Tugu Tani, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). Mereka mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika. (Foto: mataairradio.com)

Ribuan orang bertolak dari Bundaran Patung Kuda menuju Tugu Tani, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). Mereka mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika. (Foto: mataairradio.com)

 

REMBANG, mataairradio.com – Ratusan kepala desa di Kabupaten Rembang bergerak menuju Jakarta, Jumat (18/11/2016) sore. Mereka akan mengikuti parade bineka tunggal ika yang dipusatkan di Tugu Tani, Jakarta, Sabtu (19/11/2016) pagi ini.

Kepala Desa Karangsekar Kecamatan Kaliori Jasmani yang dihubungi mataairradio.com dari Rembang mengatakan, sampai pukul 10.50 WIB, massa baru bersiap bergerak dari Bundaran Patung Kuda menuju Tugu Tani.

“Nantinya di Tugu Tani akan ada pernyataan sikap bersama untuk meneguhkan bineka tunggal ika di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar dia melalui sambungan telepon.

Massa dari Rembang berjumlah sekitar 150 orang yang hampir semuanya kepala desa. Mereka bergabung dengan massa dari HKTI dan banyak suku bangsa di Indonesia seperti Dayak dan Papua.

“Pernyataan sikap tentang bineka tunggal ika ini penting untuk mengigatkan kembali bahwa Indonesia dibangun dengan keberagaman agama, suku, dan politik. Perbedaan bukan untuk perpecahan,” ujarnya.

Menurut rencana, kegiatan di Jakarta akan berlangsung hingga menjelang sore. Setelah itu, menurutnya, massa dari Rembang akan langsung pulang dan tidak ada agenda lain.

“Mengenai tugas di desa yang kita tinggal seharian ini, tidak akan terganggu. Lagi pula masih ada perangkat desa yang bisa mengkaver tugas,” tegasnya.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Rembang Akhsanuddin mengaku tidak ada koordinasi dari kepala desa mengenai keberangkatan mereka ke Jakarta.

“Dengan kita tidak ada koordinasi. Mungkin langsung ke Pak Bupati. Kalau mengganggu kinerja di desa, kami rasa tidak. Sebab secara laporan keuangan atau SPj misalnya, sudah banyak terselesaikan,” ujarnya.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan