Rembang Mengaku Kekurangan Guru, Kemdikbud Bilang Kelebihan

Jumat, 18 November 2016 | 21:24 WIB
Siswa SD Negeri Pasucen Kecamatan Gunem tampak bermain bersama di halaman sekolah setempat. Pemerintah Kabupaten Rembang menyatakan kekurangan guru, tetapi pihak Kemdikbud menyatakan sebaliknya, kelebihan tenaga pendidik. (Foto: Pujianto)

Siswa SD Negeri Pasucen Kecamatan Gunem tampak bermain bersama di halaman sekolah setempat. Pemerintah Kabupaten Rembang menyatakan kekurangan guru, tetapi pihak Kemdikbud menyatakan sebaliknya, kelebihan tenaga pendidik. (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Bupati Rembang Abdul Hafidz menyatakan bahwa daerah ini kekurangan tenaga pendidik, terutama guru yang berstatus status pegawai negeri sipil (PNS).

“Ada sekolah yang guru negerinya hanya dua. Ada yang hanya satu, itu pun kepala sekolah dan laju dari Kudus,” terang Hafidz di sela Pelantikan Kepala Sekolah di Rembang, Jumat (18/11/2016).

Ia menyebutkan, kebutuhan guru di tiap sekolah, rata-rata baru terpenuhi 60 persen, sehingga masih ada kekurangan 40 persen dari pendidik, khususnya yang berstatus PNS.

“Namun keadaan kekurangan guru ini, menurut hemat Dinas Pendidikan dan Pemkab Rembang. Tetapi menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak begitu,” katanya.

Menurut keterangan pihak Kemendikbud sebagaimana dikutip Hafidz saat mengikuti rapat koordinasi nasional belum lama ini, jumlah guru di Rembang sudah berlebih.

“Menurut kementerian tidak (kurang). Guru di Rembang ini, sudah kelebihan banyak karena rasio yang dipakai mengacu ke pendekatan jumlah murid (bukan geografis),” katanya.

Rasio guru dengan murid menurut standar Asia, kata Hafidz, adalah 1 banding 30. Artinya satu guru mengampu 30 murid. Sementara di daerah ini, rasionya 1 banding 15, sehingga berlebih.

“Karena itu, sebagai penyikapannya, distribusinya yang kita akan atur, supaya adil. Distribusinya nanti sama-sama. Tapi masalahnya, yang telah ditempatkan di desa, maunya ke kota semua,” ungkapnya.

Bahkan saking inginnya pindah dari pelosok ke kota, beber Bupati, ada guru yang mencoba memuluskannya dengan mendekati Bupati, Wakil Bupati, DPRD, bahkan BKD.

“Mestinya tidak ada yang menggerutu. Dari Rembang ditaruh Sumber bingung, ditaruh di Bulu ngomel, di Sarang juga ngomel. Itu tidak pantas dilakukan pejabat. Kalau jauh, cari kos-kosan,” tegasnya.

Nursidi, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Lasem yang kini dilantik untuk menjabat Kepala SMP Negeri 2 Sedan menyatakan siap ditempatkan dimana pun, meski di daerah pelosok.

“Waktu bertugas di SMP Negeri 1 Lasem, jarak rumah saya ke sekolah hanya 200 meter. Sekarang akan menjadi 28 kilometer. Nggak masalah. Saya akan tunaikan tugas sebaik mungkin,” ujarnya.

Bupati melantik total 190 kepala sekolah, terdiri atas enam Kepala TK, 167 Kepala SD, dan 17 Kepala SMP. Pelantikan dilangsungkan di Lantai IV Gedung Setda Rembang.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan