Empati Pekerja Di-PHK, Pemasok Air Pabrik Surimi Mogok Kerja

Kamis, 17 April 2014 | 17:39 WIB
Armada truk pengangkut air PT Andaman Delmar memarkir kendaraannya di depan pabrik Kamis (17/04). (Foto:Pujianto)

Armada truk pengangkut air PT Andaman Delmar memarkir kendaraannya di depan pabrik Kamis (17/04). (Foto:Pujianto)

KALIORI, MataAirRadio.net – Belasan sopir armada pemasok air ke pabrik pengolahan daging ikan (surimi) PT Andaman Delmar di kawasan Desa Banyudono Kecamatan Kaliori, mogok kerja, Kamis (17/4) pagi.

Aksi mereka sebagai empati atas pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dianggap dilakukan secara sepihak oleh pihak perusahaan terhadap salah satu karyawan penjaga meter air cucian ikan bernama Aris Widiatmoko, warga Borotugel Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang.

Aris mengaku dipecat gara-gara disebut berbuat onar karena mabuk. Namun dia menyayangkan sikap perusahaan itu karena mestinya ada surat peringatan terlebih dahulu. Apalagi tidak ada pesangon dari PHK itu dan uang gaji Rp30.000 per hari pun belum diberikan.

Menurut Aris, perusahaan dengan jumlah karyawan mencapai 200 orang itu, kerap kali mem-PKH karyawannya secara seenaknya. Namun, ada kalanya, pemecatan itu telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan perusahaan.

Misalnya, absen kerja berturut-turut tiga hari tanpa keterangan, akan langsung mendapat surat peringatan pertama dan skorsing seminggu. Dalam persoalan yang dilakukannya, dia bersikukuh, mestinya didahului dengan teguran atau peringatan.

Koordinator sopir armada pemasok air, Dwi Hepi mengaku meminta kepada pihak perusahaan agar menganulir PHK terhadap Aris. Mereka menilai beban Aris sebagai kepala keluarga cukup berat dengan dua anak dan seorang istri. Gajinya pas-pasan, apalagi jika dipecat.

Agus Siswanto, Staf Personalia PT Andaman Dalmar mengaku akan terganggu apabila armada pemasok air, mogok lama. Soal tuntutan dari mereka untuk kembali mempekerjakan Aris, akan disampaikan kepada Pimpinan Perusahaan. Dia tidak bisa menjanjikan apapun.

Setelah mendapat jawaban dari pihak personalia perusahaan, awak armada pemasok air membubarkan diri. Dalam aksi tersebut, Aris tidak diperbolehkan masuk dalam pembicaraan. Untuk diketahui, setiap hari lebih dari 110 truk pengangkut memasok air di perusahaan skala ekspor ini. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan