Ke Jakarta, Nelayan Bawa Pocong Raksasa dan Dua Jago

Selasa, 5 April 2016 | 20:29 WIB
Nelayan dari Kabupaten Rembang menunjukkan dua ayam jago yang akan turut dibawa aksi unjuk rasa di Jakarta untuk menuntut dicabutnya Permen KKP Nomor 2 Tahun 2015 yang mengatur larangan cantrang, Selasa (5/4/2016) siang. (Foto: Pujianto)

Nelayan dari Kabupaten Rembang menunjukkan dua ayam jago yang akan turut dibawa aksi unjuk rasa di Jakarta untuk menuntut dicabutnya Permen KKP Nomor 2 Tahun 2015 yang mengatur larangan cantrang, Selasa (5/4/2016) siang. (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Ratusan nelayan dari Kabupaten Rembang berangkat ke Jakarta, Selasa (5/4/2016) siang.

Mereka akan mendatangi Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyuarakan lagi protes kepada Menteri Susi Pudjiastuti agar mencabut larangan cantrang.

Koordinator aksi unjuk rasa nelayan Rembang ke Jakarta, Suparno menyebutkan, mereka akhirnya berangkat dengan 9 bus dan beberapa mobil pribadi.

“Jika dihitung, jumlah nelayan yang berangkat sekitar 500 orang, yang merupakan anggota asosiasi nelayan Rembang,” terangnya.

Untuk aksi unjuk rasa di Jakarta pada Rabu 6 April ini, Suparno mengaku sudah menyiapkan dua aksi teatrikal, yaitu membakar pocong raksasa 4 meter.

“Pembakaran pocong itu sebagai simbol matinya nurani Menteri Susi. Kami juga membawa dua ayam jago yang akan kita adu, sebagai simbol pertentangan Susi dengan nelayan,” terangnya.

Suparno juga menyebutkan, nelayan Rembang akan berangkat bersama nelayan lain dari tepian Pantura Jawa Tengah, seperti Juwana-Pati, Demak, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

“Kami nanti akan berkumpul jadi satu di Posko Indramayu,” bebernya.

Massa dari Jawa Tengah tidak akan langsung menuju Kantor KKP, tetapi singgah dulu di kawasan Masjid Istiqlal Jakarta.

Baru setelah itu, mereka akan bergerak ke Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyerukan pencabutan peraturan yang melarang penggunaan cantrang.

“Jika aksi pada Rabu (6/4/2016) itu gagal, sehingga Peraturan Menteri KKP Nomor 2 Tahun 2015 tidak dicabut, maka demo akan kami lanjutkan pada tanggal 7 April, dengan mendatangi Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi,” tegasnya.

Aksi unjuk rasa dengan mendatangi Kantor KKP dan Istana Negara, tidak kali ini saja. Sebelumnya pada 26 Februari 2015, mereka juga menyuarakan tuntutan pencabutan larangan cantrang dengan “ngeluruk” ke Jakarta.

Sementara itu, Menteri KKP Susi Pudjiastuti di berbagai media nasional menyatakan tidak akan mencabut larangan itu demi kelestarian laut. Pihak KKP juga sudah menyatakan bahwa setelah 31 Desember 2016, aksi penertiban cantrang akan dilakukan.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan