Pagar Pembatas Jalan Pantura Rembang Makin Mendesak Ditambah

Sabtu, 18 Januari 2014 | 14:36 WIB
truk gandeng yang tercebur ke Sungai Grasak Pandangan Kulon Kecamatan Kragan lebih diakibatkan oleh pengemudi yang memaksa nyopir meski mengantuk. (Foto:Rif)

Truk gandeng yang tercebur ke Sungai Grasak Pandangan Kulon Kecamatan Kragan diakibatkan oleh pengemudi yang memaksa nyopir meski mengantuk. (Foto:Rif)

KALIORI, MataAirRadio.net – Pagar baja pembatas jalan atau guardrail di Jalur Pantura Rembang semakin mendesak ditambah pemasangannya antara lain di wilayah Kaliori, Sluke, dan Kragan. Ketiadaan pembatas disertai jalan licin dan kelalaian sopir, memicu kendaraan yang oleng akan langsung terjun ke tambak atau laut.

Dua kasus kendaraan tercemplung ke tambak dan sungai terjadi di dua wilayah berbeda, di Pantura Kaliori dan Pandangan Kragan pada hari Jumat (17/1) kemarin. Kasatlantas Polres Rembang AKP Raden Dian Kusumasmoro mengakui, penambahan pagar pembatas jalan, penting.

Namun realisasi pemasangannya disebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab pihaknya sebatas mengusulkan ke dinas terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan. Dian lebih berharap kepada pengguna jalan agar tidak melakukan pelanggaran guna menekan kecelakaan.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Rembang Suyono menyatakan sudah mengusulkan pemasangan pagar pembatas atau guardrail sepanjang empat kilometer ruas jalan di Jalur Pantura Rembang, mulai Lasem hingga Sarang.

Dia mengakui, ketiadaan pagar pembatas jalan dengan tebing mengundang kerawanan bagi para pengguna Jalur Pantura. Mereka rentan tercemplung ke laut, sebagaimana sejumlah kasus kecelakaan yang terjadi belakangan ini.

Tidak hanya pagar pembatas, pihaknya juga sudah mengusulkan penambahan pemasangan traffic light atau setopan di sejumlah titik krodit seperti pertigaan Pandangan Kragan dan Sarang.

Kanitlaka Satlantas Polres Rembang Iptu Muhammad Ismail menambahkan, ketika jalanan licin akibat guyuran hujan, mestinya sopir dan pengguna jalan lainnya sadar diri agar tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Terlebih bagi mereka yang mengantuk, mestinya tidak memaksakan diri mengemudikan kendaraan. Kasus kecelakaan truk gandeng yang tercebur ke Sungai Grasak Pandangan Kulon Kecamatan Kragan lebih diakibatkan oleh pengemudi yang memaksa nyopir meski mengantuk.

Sementara truk yang tercemplung ke tambak di wilayah Desa Purworejo Kecamatan Kaliori, Jumat kemarin (17/1), dipicu oleh ban kendaraan yang selip akibat jalanan licin dan permukaan ban yang sudah mulai aus. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan