Patah Hati, Gadis Belia Nekat Coba Bunuh Diri

Selasa, 19 Maret 2013 | 18:27 WIB

SALE, MataAirRadio.net, Gara-gara patah hati diputus kekasih tercinta, gadis berinisial SMT nekat mencoba bunuh diri di kamar rumahnya pada Selasa (19/3) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Sebut saja namanya Bunga, (bukan nama sebenarnya), remaja putri asal RT 02 RW 05 Desa Jinanten, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang ini, memilih mengakhiri hidupnya karena frustasi. Gadis yang berusia enam belas tahun tersebut, nekat menelan 10 butir pil obat sakit kepala bermerk bodrex, serta menenggak sebotol minuman ringan bersoda, sprite.

Beruntung aksi tak pantas ditiru dari gadis yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas atau SMA itu segera diketahui ibunya, Sulasmi. Melihat anaknya melakukan aksi berbahaya yang berpotensi menghilangkan nyawa tersebut, pihak keluarga lantas melarikan korban ke Puskesmas Sale.

Sesampainya di Puskesmas Sale, kondisi korban yang telah sekarat langsung mendapat penanganan khusus dari tim medis. Selang beberapa saat setelah tim medis melakukan pemeriksaan dan pengobatan, nyawa gadis belia itu akhirnya terselamatkan.

Salah seorang tim medis Puskesmas Sale, Gesit Sudiyoko kepada Reporter MataAir Radio Selasa (19/3) siang mengatakan, setelah korban sampai di Puskesmas Sale, tim medis langsung melakukan penanganan kepada korban dengan cepat. Menurutnya setelah dilakukan pemeriksaan intensife, nyawa korban akhirnya berhasil diselematkan.

Gesit Sudiyoko juga menjelaskan, berdasarkan hasil pengecekan jantung, liver dan organ vital lain di tibuh korban, tim medis menyatakan tak ada luka serius, sehingga korban tak perlu dirujuk ke RSUD dr Sutrasno Rembang.

Sementara itu, beberapa saat setelah korban sadar, saat tim medis dan reporter dari Radio ini mencoba melontarkan pertanyaan, Bunga hanya membisu. Dia hanya sesekali melontarkan ucapan bahwa dia mengaku sakit hati karena putus hubungan dengan sang pacar.

Hanya kalimat sakit hati tersebutlah yang sering terucap dari mulutnya sebelum akhirnya dia kembali bungkam dan menangis. Saat berada di ruang perawatan Puskesmas Sale, raut wajah Bunga terlihat masih pucat, bahkan aura kepedihan terpancar.

Apakah hal tersebut merupakan wujud penyesalan atas perbuatan konyolnya atau tidak, hanya dia yang tahu. Sebab meskipun berulang kali tim medis mengajak berkomunikasi, tak sepatah kata pun keluar karena Bunga benar-benar memilih bungkam. (Zamroni)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan