SMK di Rembang Kekurangan Siswa, Ini Biangnya

Jumat, 12 Juli 2013 | 15:37 WIB
Siswa SMK Umar Fatah. ( Foto:smktiufa.sch.id)

Siswa SMK Umar Fatah. ( Foto:smktiufa.sch.id)

REMBANG, MataAirRadio.net – Hampir semua sekolah menengah kejuruan atau SMK di Kabupaten Rembang mengalami kekurangan siswa pada tahun ajaran baru 2013/2014. Sejumlah kepala SMK menuding, biang kekurangan siswa adalah diduga turunnya minat siswa SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat atas.

Kepala SMK Umar Fatah Punjulharjo Rembang, Nurrohman yang dihubungi pada Jumat (12/7) pagi mengatakan, terjadi penurunan secara bervariasi jumlah siswa yang mendaftar masuk ke SMK.

Menurutnya, ada sekolah yang mengalami kekurangan siswa hingga 50 persen dibandingkan kuota yang tersedia. Dirinya pun memprediksi angka partisipasi kasar atau APK SMP/MTS cenderung turun tajam.

Di sekolahnya, dari kuota 209 siswa, tahun ini hanya terpenuhi 190 siswa. Menurut Nurrohman penurunan jumlah siswa tidak terjadi karena dipungutnya uang pendaftaran sebesar Rp40.000 untuk SMK dan Rp20.000 untuk SMA, sebab di sekolahnya malah digratiskan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Dandung Dwi Sucahyo berpendapat lain mengenai kenyataan kekurangan siswa yang dialami sejumlah SMK di kabupaten ini.

Menurutnya, kekurangan siswa di sejumlah SMK terjadi karena jumlah lulusan SMP/MTs tidak sebanding dengan kuota yang dibuka di setiap sekolah. Apalagi, beberapa SMK juga membuka program studi baru di tahun ajaran anyar ini.

Mengenai angka partisipasi kasar yang dituding rendah, Dandung mengaku masih yakin APK SMP/MTs tetap tinggi seiring kesadaran akan kebutuhan pendidikan yang mulai tumbuh.

Untuk diketahui, angka partisipasi kasar SMP/MTs pada 2012 mencapai 96,98 persen, angka ini naik dibandingkan 2011 dan 2010 yang masing-masing 96,91 persen dan 95,53 persen. Dandung menambahkan, untuk APK SMP/MTs 2013 belum direkap dan baru bisa diketahui setelah tahun ajaran baru berjalan. (Pujianto)




2 comments
  1. kodok

    Juli 13, 2013 at 12:43 am

    opo???? bukane kui. tp mbayar mlebune kui lho sng larang msok smpe 4jt????
    wajar gak sh???

    Reply
  2. arjuna

    Agustus 6, 2013 at 10:44 pm

    sekolah saiki gax penting, ditutup wae sekolahan SMA, SMK, SMP ditutup wae ora perlu kuwi. Ngaleh nang pondok wae, wes terbukti jamane wali, iso nyetak wong sholeh, pribadi unggul, tur pemimpin sing berdedikasi. pendidikan saiki okeh sing do korupsi, pemimpine korupsi, bos bose korupsi, siswa ora diopeni, belgedesh pendidikan saiki, cocote do mikir serifikasi thok kokean administrasi siwane ditinggal njagong karo laptop sibuk main wifi.
    ayo mondhok wae nang pak kyai lel nang nduk cung.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan