Sampah Rembang Meningkat 25 Persen di Akhir Ramadan

Selasa, 22 Juli 2014 | 15:29 WIB
Suasana aktivitas di TPAS Landoh Kecamatan Sulang. Volume timbulan sampah meningkat ketika menjelang Lebaran. (Foto:Pujianto)

Suasana aktivitas di TPAS Landoh Kecamatan Sulang. Volume timbulan sampah meningkat ketika menjelang Lebaran. (Foto:Pujianto)

SULANG, MataAirRadio.net – Volume timbulan sampah menjelang Lebaran di Kabupaten Rembang meningkat 25 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya. Namun tak ada langkah khusus yang dilakukan pihak pemkab, termasuk mempekerjakan tenaga harian lepas.

Petugas di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Landoh Kecamatan Sulang Hadi Suyikno menyebutkan, aliran sampah yang masuk setiap hari pada sebelum seminggu terakhir Lebaran, rata-rata hanya 40 rit atau setara 120 meter kubik.

Namun mendekati Lebaran, volume timbulan sampah bisa mencapai 50 rit atau sekitar 150 meter kubik per hari. Angka ini bisa melonjak lagi pada saat Hari Raya Idul Fitri. Dalam beberapa tahun terakhir, dia menyebut tak ada langkah khusus, kecuali mengangkut sampah, sebanyak dua kali dalam sehari.

Kepala Bidang Kebersihan dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Rembang Muhammad Rokhim mengakui, tidak ada persiapan khusus dalam menangani sampah yang timbul dari peningkatan aktivitas masyarakat saat menjelang dan ketika Lebaran.

Dia membenarkan, yang dilakukannya sebatas mengintensifkan kinerja petugas kebersihan dan pengangkutan sampah, dari sehari sekali menjadi sehari dua kali pada sepekan terakhir Ramadan dan sepanjang momen Lebaran.

Disebutkannya, ada beberapa momen yang menyumbang paling banyak timbulan sampah terkait Lebaran yaitu festival “thong-thong lek” yang digelar saat sebelum Lebaran dan tradisi kupatan ketika selepas Hari Raya Idul Fitri. Rokhim memang tidak akan menambah tenaga lepas karena disebut belum perlu.

Bambang Suparno, seorang sopir pengangkut sampah menambahkan, volume timbulan sampah paling banyak terjadi saat momen Syawalan. Tiap hari ada lonjakan sekitar 13-15 rit sampah dalam sehari.

Ada delapan armada pengangkut sampah yang keluar masuk TPA tersebut. Setiap armada mengangkut sampah dua kali lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa. Dia yang biasa mengangkut enam rit sampah tiap hari, kini mengangkut tujuh hingga delapan rit sampah per hari, sejak pagi jam delapan hingga jam empat sore. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan