Lasem Diimpikan Jadi Kota Tua Lima Penyangga

Sabtu, 27 Desember 2014 | 16:10 WIB
Ernantoro, pegiat sejarah dari Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah Lasem. (Foto:mataairradio.com)

Ernantoro, pegiat sejarah dari Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah Lasem. (Foto:mataairradio.com)

 

LASEM, mataairradio.com – Kalangan pegiat sejarah di Rembang mengimpikan Lasem menjadi Kota Tua dengan lima daerah penyangga. Lasem Kota Tua dilengkapi kampung pechinan di Karangturi, kampung arab di Soditan, serta bekas jalur perdagangan penting dunia di Sungai Babagan.

Ernantoro, pegiat sejarah dari Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah Lasem mengungkapkan, Sungai Babagan bisa dipakai untuk wisata air sekaligus bisa untuk melihat bangunan tua di Karangturi dan Soditan atau di kanan-kirinya.

“Konsep perencanaan Lasem Kota Tua sudah siap. Jika ada kesempatan untuk duduk bersama secara serius, kami siap membeberkannya,” ungkapnya.

Menurutnya, kampung dan sungai yang menonjolkan Kota Tua, akan ditopang lima penyangga, yaitu Sendangasri sebagai kampung seni, Dasun sebagai pusat bekas galangan kapal, Kajar sebagai pusat peninggalan Majapahit, Babagan sebagai kampung batik, dan Gedongmulyo sebagai kampung wisata pantai.

“Namun ada kendala dalam mewujudkan impian Lasem Kota Tua. Utamanya adalah pola pikir masyarakat setempat. Dari pendekatan secara pelan-pelan yang dilakukannya, ternyata masih ada masyarakat pemilik bangunan tua yang beranggapan, aset mereka bakal diambil alih Pemerintah,” katanya.

Padahal tidak demikian. Pada acara dengar pendapat publik dengan Dinas Kebudayaan dan DPRD Rembang baru-baru ini, pihaknya pun mengusulkan agar ada pembebasan tertentu terhadap bangunan berlanggam China kuno, demi menjaga kelestariannya.

Ketua Komisi D DPRD Rembang Henry Purwoko sepakat dengan konsep mengenai Lasem Kota Tua. Apalagi jika dikemas dalam paket wisata. Hanya kesadaran lingkungan perlu ditumbuhkan, misalnya tidak membiarkan banyak truk parkir sembarangan.

“Pemkab pun semestinya menyambut baik dengan memperhatikan infrastrukturnya. Jangan sampai, truk-truk seperti dibiarkan parkir sembarangan di tepi jalan begitu,” tandas Henry.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Rembang Sunarto menyatakan siap duduk bersama dengan pegiat sejarah dan DPRD, guna membahas secara lebih rinci, konsep Lasem Kota Tua.

“Lasem memang sangat potensial dikembangkan sebagai daerah wisata dengan dukungan kompleks pechinan dan pusaka sejarahnya,” katanya.

Dia cenderung secara perlahan membangun pola pikir masyarakat soal sejarah dan cagar budaya, agar mereka tidak sembarangan membongkar bangunan bersejarah.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan