Ancang-ancang Menuju ‘Smart City’ Kominfo Rembang ‘Ngopi Gayeng’

Jumat, 4 Februari 2022 | 16:43 WIB

Bupati Rembang Abdul Hafidz membuka acara “Ngopi Gayeng”, didampingi Wakil Bupati Rembang M. Hanies Cholil Barro’ atau Gus Hanies dan Kepala Dinas Kominfo setempat, Kamis (3/2/2022) malam, di Pendopo Kartini Rembang. (Foto: mataairradio.com)

REMBANG, mataairradio.com – Pihak Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Rembang menggelar Acara “Ngopi Gayeng” yang menghadirkan puluhan pemuda dari lintas komunitas yang ada di Rembang, pada Kamis (3/2/2022) malam, di Pendopo Museum Kartini.

Kegiatan itu salah satunya untuk menampung usulan kaum muda dalam persiapan Rembang menuju smart city, yang merupakan bagian dari misi pasangan Bupati Abdul Hafidz dan Wakil Bupati M. Hanies Cholil Barro’.

Dalam acara yang digelar sederhana itu, sejumlah pemuda menyampaikan beragam usulan, mulai dari dinamika yang terjadi di media sosial digital hingga pelayanan fasilitas umum.

Saat membuka acara, Bupati Hafidz sempat mengapresiasi Dinas Kominfo yang memiliki inisiatif mengadakan acara “Ngopi Gayeng” yang secara khusus untuk memfasilitasi kawula muda menyampaikan kritik maupun usulannya.

Bupati menyampaikan, terkait smart city nantinya, salah satu di antaranya adalah transaksi yang berkaitan dengan pelayanan pemerintah tidak lagi menggunakan uang tunai.

“Kita sudah anggarkan Rp1,3 miliar. Jadi semua pelayanan sistemnya digital. Pelayanan masyarakat menjadi lebih efisien dan mudah. Pengurusan KTP, KK nanti paling tidak bisa diurus dari rumah. Perekaman data bisa di kecamatan atau bahkan bisa di desa,” bebernya.

Ketentuan smart city sendiri sudah diatur bupati melalui Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 41 Tahun 2021, tentang Masterplan Smart City Kabupaten Rembang.

Dalam Perbub Nomor 41 itu, tersebut pada Bab I Pasal 1 Ayat 2 menerangkan, bahwa yang dimaksud smart city adalah kota cerdas yang mengembangkan dan mengelola kota dengan memanfaatkan teknologi infomasi untuk menghubungkan, memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Pada kesempatan itu, diberitahukan bagi masyarakat Kabupaten Rembang yang ingin mengadukan berbagai keluhan bisa melalui pesan whatsapp di nomor 0811771945.

Hal ini juga sebagai upaya Pemkab Rembang untuk memfasilitasi masyarakat dalam memberikan akses sumber informasi yang valid. Mengingat banyaknya informasi yang beredar di sosial media seperti facebook acap kali tidak sahih, sehingga dapat mengganggu keberlangsungan Kamtibmas.

Bupati asal Pamotan itu tak mau masyarakatnya cemas dan perekonomiannya terpuruk hanya karena kabar bohong. Pasalnya Pemkab Rembang tengah berupaya agar covid-19 terkendali dan perekonomian bangkit.

Kabar bohong atau hoaks yang baru-baru ini beredar itu berisi tentang adanya 30 orang yang terpapar covid-19 dari klaster pabrik sepatu.

Sedangkan informasi resmi dari Dinas Kesehatan, dikatakan oleh bupati per Kamis (4/2/2022) malam, hanya ada 10 orang yang terpapar covid-19. Delapan pasien menjalani isolasi mandiri di rumah, satu pasien isoman di puskesmas dan satu pasien dirawat di rumah sakit.

“Maka saya berharap komunitas di media ini bisa memberikan informasi yang valid. Yang terkonfirmasi covid-19 hanya 10 dan yang dirawat di rumah sakit hanya 1,” tuturnya.

Penulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Mukhammad Fadlil




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan