Puskesmas Diminta Pantau Jemaah Haji dari MERS

Jumat, 14 Oktober 2016 | 21:28 WIB
Ribuan orang berbondong menuju Masjidil Haram selepas Lontar Jamarat, 15 September 2016. (Foto: Wahyu Salvana)

Ribuan orang berbondong menuju Masjidil Haram selepas Lontar Jamarat, 15 September 2016. (Foto: Wahyu Salvana)

 

REMBANG, mataairradio.com – Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Rembang diminta oleh pihak DKK atau Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang untuk memantau secara ketat kondisi kesehatan seluruh jemaah haji setibanya dari Tanah Suci.

Menurut Kepala DKK Rembang Ali Syofii, meskipun jemaah haji telah divaksin miningitis sebelum berangkat ke Tanah Suci, bukan tidak mungkin mereka tertular berbahaya sewaktu berada di sana. Bahkan virus Middle East Respiratory Syndrome termasuk rawan menjangkiti.

“Kami sudah mengintruksikan semua Puskesmas jajaran untuk melaukan pemantauan ketat terhadap kesehatan seluruh jemaah. Mekanisme pemantauan yang telah ditetapkan adalah mengecek kesehatan dengan mendatangi satu per satu ke kediaman anggota jemaah haji,” terangnya.

Ia menjelaskan, pemantauan kondisi jemaah akan dilakukan selama 15 hari setelah kepulangan mereka ke Tanah Air. Jika jumlah jemaah di satu kecamatan tidak banyak, maka petugas Puskesmas akan mendatangi rumah mereka.

“Namun jika jumlahnya banyak maka akan bekerja sama dengan bidan desa. Kami meminta kepada seluruh jemaah untuk proaktif melaporkan kondisi kesehatan mereka ke dokter atau puskesmas, jika merasakan hal-hal yang tidak biasa terkait kondisi tubuhnya,” tandasnya.

Menurut Ali, salah satu ciri yang harus diwaspadai oleh seluruh jemaah haji yang sudah pulang adalah suhu badan. Jika suhu badan panas dan tidak mengalami penurunan, maka jemaah haji harus segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.

“Hasil obeservasi dan pantauan kesehatan jemaah haji akan dilaporkan secara akumulatif kepada DKK setelah 15 hari pascapulang,” imbuh Ali.

Tahun lalu, DKK tercatat tidak menemukan adanya jemaah haji berasal dari Kabupaten Rembang yang tertular miningitis atau MERS, sehingga pada tahun ini, diharapkan juga tidak ada jemaah haji Rembang yang miningitis atau MERS.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan