IPNU Rembang Bertekad Terus Produksi Kader Berkualitas

Minggu, 24 Februari 2013 | 18:22 WIB
Refleksi hari lahir (harlah) ke-59 IPNU

Refleksi hari lahir (harlah) ke-59 IPNU di Rembang

REMBANG, MataAirRadio.net – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Rembang bertekad memproduksi lebih banyak kader NU yang berkualitas di masa mendatang.

Tekad itu tergambar saat digelar refleksi hari lahir (harlah) ke-59 IPNU oleh Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Rembang di Gedung Nahdlatul Ulama setempat, Minggu (24/2) pagi.

Ketua PC IPNU Rembang Ahmad Qoif Ijnurin kepada reporter MataAir Radio menekankan, generasi penerus atau kader NU perlu memiliki integritas dan intelektualitas tinggi selain juga berwawasan luas.

Menurut Qoif menyiapkan kader dengan kapasitas tersebut penting untuk menjadikan Nahdlatul Ulama yang terus kokoh hingga masa depan. Sebagai bukti nyata, pada refleksi harlah kali ini, pihaknya tidak sekadar acara tirakatan dan khataman, tetapi menggelar pula dialog interaktif seputar kaderisasi.

Sementara itu, Ketua Tanfiziah NU Kabupaten Rembang Kyai Haji Munib Muslich meminta generasi muda NU agar tidak menjadikan harlah sebagai kegiatan seremonial tanpa arti.

Menurut Munib, penting bagi segenap pengurus untuk kembali menengok ulang sejarah, bahwa berdirinya IPNU dan IPPNU semata untuk berkhidmah atau mengabdi kepada umat.

Ia pun mengatakan, kaderisasi merupakan langkah penting karena generasi muda lah yang pada masanya nanti meneruskan perjuangan Nahdlatul Ulama.

Refleksi Hari Lahir ke-59 IPNU kali ini dihadiri oleh seluruh jajaran IPNU dan IPPNU Kabupaten Rembang, selain juga dari tanfiziah NU setempat. Pembukaan refleksi ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Tanfiziah NU Rembang, Kyai Haji Munib Muslich. (Wahyu Salvana)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan