LASEM, mataairradio.com – Mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pelatihan cara membuat kain ecoprint, bagi kaum ibu Desa Sendangasri, Kecamatan Lasem pada, Ahad (14/3/2021) siang.
Pelatihan tersebut dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyaratkat yang dilakukan oleh para mahasiswa dan mahasiswi Unesa.
Ketua Tim KKN Unesa Rembang I di Desa Sendangasri-Lasem David Anggi Laksono menyebutkan, ada 27 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi peserta dalam pelatihan itu.
Perinciannya, 21 orang anggota dari KWT Melati Desa Sendangasri-Lasem dan KWT Desa Pangkalan serta KWT Desa Jurangjero, Kecamatan Sluke masing-masing tiga orang anggota.
Menurutnya, pelatihan seperti ini penting dilakukan untuk memfasilitasi para kaum ibu anggita KWT untuk dapat lebih berkreasi dalam menciptakan produk-produk rumahan.
“Dari yang biasanya itu menghasilkan produk berupa makanan seperti; ketela jadi ceriping, egg-roll, dan sebagainya, kita dari KKN Unesa 2021 berinisiatif menciptakan produk baru yang mungkin belum pernah dilakukan. Yaitu pelatihan membuat kain ecoprint yang bisa di pakai untuk baju, kaos, sepatu, dan jilbab,” jelasnya kepda mataairradio.com.
Ia menambahkan, rencananya pelatihan membuat kain ecoprint digelar selama dua hari. Yaitu Ahad ini (14/3/2021) dan Ahad pekan depan (21/3/2021), di lokasi yang sama, di Desa Sendangasri-Lasem.
“Untuk pelaksanaan direncanakan dua kali pertemuan. Ini baru pertemuan pertama, yang kedua rencananya diisi tentang bagaimana cara pemasaran produknya secara online. Untuk pelatihan kedua Minggu depan,” tuturnya.
Ia berharap, agar ibu-ibu anggota KWT yang mengukuti pelatihan ini dapat menciptakan produk ecoprint yang bagus dan estetik serta dapat memasarkannya baik melalui internet maupun melalui konvensional.
“Dengan begitu dapat menjadi roda penggerak ekonomi, minimal di lingkup masing-masing desanya. Dan mampu menjadi nilai tambah pemasukan keluarga,” pungkasnya.
Ecoprint merupakan proses pewarnaan dan pemberian pola atau gambar secara alami dengan menggunakaan warna dan bentuk asli dari berbagai macam dedaunan terhadap selembar kain.
Bisa dikatakan ecoprint adalah representasi batik ramah lingkungan, karena di dalam prosesnya tidak menggunakan pewarna kimia yang dapat mencemari lingkungan. Sehperti proses pembuatan kain batik yang menggunakan media malam dan pewarna kimia pada umumnya.
Penulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Mukhammad Fadlil
Tinggalkan Balasan