Dua Anak Tewas Tenggelam di Embung Megulung

Jumat, 8 Agustus 2014 | 18:49 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

SUMBER, MataAirRadio.net – Dua orang anak tewas tenggelam saat asyik mandi di Embung Desa Megulung Kecamatan Sumber, Jumat (8/8) sekitar jam tiga sore. Korban masing-masing Elga Syahputra (11) dan Amirudin (12). Keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Awalnya, korban bersama dua orang temannya yang lain, mandi di bagian tepi embung. Air di tepian, tidak terlalu dalam karena hanya setinggi sedada anak seusia 12 tahun. Namun diduga asyik mandi, dua korban tidak menyadari kalau posisinya sudah berada di tengah-tengah embung yang kedalaman airnya mencapai 2,5 meter.

“Korban dua orang. Elga dan Amirudin. Sebenarnya air di embung tinggal sedikit. Namun yang bagian tengah memang dalam. Mungkin nggak sadar karena asyik main, jadi tenggelam. Ini musibah. (Korban) masih keponakan saya,” kata Kepala Desa Megulung Suhartono saat dihubungi mataairradio.net.

Sadar dua orang temannya tenggelam, dua bocah yang selamat segera berlari meminta tolong. Seorang warga Dusun Kedungwatu Desa Kedungasem yang kebetulan lewat langsung memberikan pertolongan dengan mengangkat kedua korban dari kolam.

“Saat pertama kali ditolong, kondisi kedua korban sudah kritis. Ada yang dilarikan ke puskesmas, sedangkan satunya lagi dibawa ke rumah sakit. Namun nyawa keduanya, tetap tidak tertolong,” katanya.

Insiden bocah tenggelam ini, sontak mengundang gempar warga. Puji Atmawati dan Sularto, kedua orang tua korban Elga, seketika histeris. Pasalnya, Elga memiliki saudara kembar bernama Agil. Demikian juga Sutini dan Samuri, orang tua korban Amirudin.

“Amirudin anak kedua dari Samuri dan Sutini, sedangkan Elga adalah satu dari anak kembar pasangan Puji Atmawati dan Sularto. Jenazah korban segera dimakamkan,” pungkas Suhartono.

Kapolsek Sumber AKP Bibit AS mengaku masih melakukan pendalaman di lapangan untuk mengungkap pasti penyebab kedua anak tersebut tenggelam. Ia menyesalkan terjadinya insiden ini mengingat sudah berulang kali meminta setiap orang tua agar tidak membiarkan anak-anak bermain di embung.

“Masih kami dalami (penyebab pastinya). Cuma saya sayangkan, kok terulang (kasus) seperti ini. Kami sarankan kepada Kepala Desa agar memasang ‘banner’ berisi larangan mandi di embung bagi warga khususnya anak-anak. Jika mampu, embung bisa dipagari bambu,” kata Kapolsek. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan