SKPD di Rembang Dianggap Kurang Peduli Arsip

Jumat, 31 Oktober 2014 | 18:34 WIB

 

Ilustrasi lemari arsip. (Foto:cache2.asset-cache.net)

Ilustrasi lemari arsip. (Foto:cache2.asset-cache.net)

 

REMBANG, mataairradio.com – DPRD Kabupaten Rembang meminta setiap satuan kerja perangkat daerah agar lebih peduli pada pengelolaan arsip, agar mudah didapat ketika hendak digunakan. Selama ini, arsip di setiap SKPD, cenderung kurang terurus, sehingga bisa menyulitkan jika dibutuhkan.

“Semestinya, dinas-dinas itu lebih peduli arsip mereka. Yang kita temukan lewat pemantauan, instansi sering bingung ketika ditanya data-data lama. Kalau pengarsipannya bagus, kan mudah dicari saat ditemukan,” kata Ketua Komisi D DPRD Rembang, Henri Purwoko, Jumat (31/10/2014).

Menurutnya, dokumen-dokumen penting dari setiap SKPD perlu dirawat secara apik. Dia menegaskan, jangan sampai muncul kesan, pengarsipan yang tak dilakukan, lantaran ada cela yang ditutup-tutupi.

“Kalau dinas nggak peduli arsip, bisa jadi muncul kesan, ada yang ditutup-tutupi,” tandasnya.

Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Rembang Edi Winarno mengaku masih butuh kepercayaan dari setiap SKPD terkait arsip. Dia mengatakan, cukup banyak arsip statis yang dibiarkan tak terurus di SKPD.

“Arsip itu ada yang dinamis, inaktif, dan statis. Arsip yang statis yang mestinya dikirim ke kami untuk kita pelihara di pengarsipan. Nah, saat sekarang masih belum banyak SKPD yang peduli soal ini,” katanya.

Dia menjelaskan, arsip dinamis adalah arsip yang masih digunakan dalam kurun pendek oleh SKPD yang bersangkutan. Sesuai jadwal referensi, arsip akan memasuki masa inaktif setelah lima tahun untuk dokumen biasa atau 12 tahun untuk dokumen keuangan.

“Setelah 5-12 tahun ini, arsip baru masuk sebagai arsip statis. Ini yang semestinya dikirimkan ke kami untuk disimpan di depo arsip. Namun kendalanya, personel pengarsipan di SKPD, kadang ganti, sehingga nggak ada yang memelihara. Kalau berlarut, kami khawatir tidak terurus,” katanya.

Selama ini, menurutnya, SKPD yang tergolong disiplin menangani kearsipan di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, serta Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB).

“Saya khawatir dengan arsip di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Jumlahnya luar biasa banyak, tetapi ditumpuk begitu saja. Khawatir rusak oleh rayap atau tikus. Belum lama ini kami sempat dipanggil untuk memberikan pelatihan kearsipan ke staf DPPKAD,” katanya.

 

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan