Sekolah Penyelenggara UNBK Rembang Diminta Sediakan Genset

Selasa, 15 Maret 2016 | 20:15 WIB
Bupati Rembang Abdul Hafidz saat memantau Ujian Nasional di SMK Negeri 1 Rembang, Senin (13/4/2015) pagi. (Foto: Pujianto)

Bupati Rembang Abdul Hafidz saat memantau Ujian Nasional di SMK Negeri 1 Rembang, Senin (13/4/2015) pagi. (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Delapan sekolah penyelenggara ujian nasional berbasis komputer atau UNBK di Kabupaten Rembang diminta untuk menyediakan generator set (genset).

Hal itu untuk mengantisipasi pemadaman secara mendadak aliran listrik dari PLN.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Rembang Noor Effendi, Selasa (15/3/2016) pagi mengaku sudah memberikan penekanan kepada tiap sekolah penyelenggara UNBK, agar mengindahkan permintaan tersebut.

“Kami tetap berkomunikasi dengan PLN (agar tidak ada pemadaman saat ujian nasional), tetapi perlu ada antisipasi genset,” terangnya.

Ia juga sudah meminta setiap sekolah agar menyetel genset mereka, sehingga menyala otomatis begitu listrik padam. Ditegaskannya, dalam kondisi darurat dan terjadi musibah, aliran setrum dari PLN bisa padam secara tiba-tiba.

Pada Ujian Nasional pada tanggal 4-7 April 2016, jumlah sekolah yang menyelenggarakan UNBK bertambah dari 2 menjadi 8.

Jika di tahun 2015, hanya SMK Negeri 1 dan SMK TI Umar Fatah Rembang yang menggelar UNBK, kini SMA Negeri 1 dan SMK Muhammadiyah Rembang, juga ikut menyelenggarakan.

Selain itu, SMK An-Nuroniyah Sulang, SMK Negeri 1 Sale, serta SMK NU dan SMK Avicenna Lasem, juga turut menggelar UNBK pada tahun ini.

“Dari pengalaman penyelenggaraan UNBK pada tahun lalu, para siswa tampak lebih fokus dalam menjalani ujian nasional,” terangnya mengenai dampak positif UNBK.

Selain mengantisipasi pemadaman mendadak aliran listrik dari PLN, pihak Dinas Pendidikan Rembang juga mewanti-wanti sekolah penyelenggara UNBK agar mewaspadai “trouble” jaringan dengan server.

“Namun wanti-wanti kami itu sudah direspon sekolah dengan mengadakan uji coba UNBK. Variatif. Ada yang baru sekali atau sudah beberapa kali,” imbuhnya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala SMK TI Umar Fatah Rembang Nurrohman menyatakan sudah membiasakan siswanya menghadapi ujian berbasis komputer.

“Selain ujian nasional berbasis komputer pada tahun lalu, kami juga sudah mulai menerapkan ujian akhir semester secara online,” ujarnya.

Menurutnya, sekolah tidak kerepotan menggelar UAS online karena tiap siswa sudah punya tablet. Soal UNBK, jumlah komputer yang dibutuhkan juga tersedia cukup.

Secara kejujuran dari tiap siswa, juga disebutnya relatif lebih terjamin. Siswa akan fokus pada pekerjaannya mereka sendiri.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan