Menag Yaqut Jumpai Bupati dan Wakil Bupati Rembang

Kamis, 19 Agustus 2021 | 16:24 WIB

(Depan dari kanan nomor dua) Bupati Rembang Abdul Hafidz, Menteri Agama RI Yaqut Choilil Qoumas, dan Wakil Bupati Rembang M. HAnies Cholil Barro’, saat foto bersama seusai pertemuan di Ruang Rapat Kantor Bupati Rembang, Kamis (19/8/2021) pagi. (Foto: Mukhammad Fadlil)

 

REMBANG, mataairradio.com – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas atau (Gus Yaqut) menjumpai Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Rembang M. Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies), pada Kamis (19/8/2021) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, di kantor bupati setempat.

Menag Yaqut datang memakai kemeja putih, menggunakan kendaraan dinasnya jenis toyota alphard dengan pelat nomor RI 24, ditemani beberapa staf dan ajudannya. Pertemuan dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Rembang secara tertutup dan terbatas, selama sekitar satu jam.

Seusai pertemuan, di hadapan awak-media, Menag Yaqut menerangkan, pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Rembang membahas rencana program pemberdayaan dan kemandirian pesantren. Yang mana Rembang merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah pondok pesantren (Ponpes) yang lumayan banyak.

Menteri yang warga asli Rembang itu menjelaskan, program tersebut nantinya akan menyentuh mulai dari permodalan, pelatihan, hingga pemasaran produk. Program kemandirian pesantren itu diproyeksikan akan menyasar 5.000 pesantren di seluruh Indonesia.

“Rembang ini banyak sekali pesantren, nanti mana ponpes di Rembang ini yang akan didorong. Mulai jenis usahanya apa nanti kita bantu mengarahkan yang paling tepat dengan karakter pesantren, kita bantu permodalannya, kita bantu manajemennya, kita bantu pemasarannya, ” terangnya.

Bupati Rembang Abdul Hafidz menyambut baik program kemandirian Pondok pesantren itu. Terlebih Rembang bisa dibilang sebagai kota santri, dengan jumlah sekitar 20 ribu santri.

Dengan begitu, menurut Bupati Rembang, tentu dapat memberikan bekal keahlian wirausaha atau ketrampilan bagi para santri setelah lulus dari pesantren.

“Yang jelas program ini akan mampu mendorong pesantren ini lebih maju di dalam mengelola pesantren. Jadi anak-anak pesantren punya ketrampilan supaya setelah lulus bisa hidup mandiri, kira- kira begitu konsepnya,” ungkapnya.

Pihaknya masih menunggu petunjuk teknis yang pasti dari Kementerian Agama (Kemenag). Rencananya, program tersebut akan digulirkan pada tahun ini. Sejumlah ponpes yang nantinya diajukan untuk mendapatkan program.

Penulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Mukhammad Fadlil




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan