Identitas Mayat Perempuan di Jatisari Terkuak, Warga Karangharjo

Jumat, 5 Desember 2014 | 17:18 WIB
Mayat perempuan yang ditemukan warga di tepi Pantai Jatisari Kecamatan Sluke, sesaat sebelum divisum luar dan dievakuasi menuju RSUD dr R Soetrasno Rembang, Jumat (5/12/2014) pagi. (Foto: Pujianto)

Mayat perempuan yang ditemukan warga di tepi Pantai Jatisari Kecamatan Sluke, sesaat sebelum divisum luar dan dievakuasi menuju RSUD dr R Soetrasno Rembang, Jumat (5/12/2014) pagi. (Foto: Pujianto)

 

REMBANG, mataairradio.com – Kasus penemuan mayat perempuan setengah telanjang di tepi Pantai Jatisari Kecamatan Sluke pada Jumat (5/12/2014) pukul 07.00 WIB, pelan-pelan terkuak. Identitas mayat perempuan itu kini diketahui melalui hasil pemeriksaan sidik jari.

“Perempuan itu Rukmini, usia sekitar 40 tahun, warga Desa Karangharjo Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang,” ungkap Kasatreskrim Polres Rembang Iptu Eko Adi Pramono kepada mataairradio.com.

Namun meskipun sudah memastikan identitas mayat perempuan itu, Eko mengaku belum bisa menyimpulkan bahwa Rukmini sebagai korban pembunuhan atau penganiayaan yang berujung pada melayangnya nyawa.

“Apakah dia korban pembunuhan? masih dalam penyelidikan. Untuk memastikan penyebab kematian perempuan ini, kami menunggu kesimpulan dari tim forensik dari Polda Jateng yang sekarang sedang dalam perjalanan ke Rembang,” tandasnya.

Berdasarkan pantauan, anak korban sempat mengecek kebenaran mayat ibunya di kamar jenazah RSUD dr R Soetrasno Rembang. Rukmini memiliki dua orang anak yang berprofesi sebagai nelayan.

“Kedua anak korban berprofesi sebagai nelayan dan baru pulang dari melaut kemarin sore (Kamis, 4 Desember 2014, red.) pukul 15.00 WIB. Sesampainya di rumah, anaknya tak sampai bertemu korban (ibunya, red.). Suami korban di rumah, menderita stroke,” ungkap sumber terpercaya mataairradio.com.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga bernama Waji (40), warga RT 5 RW 2 Desa Manggar Kecamatan Sluke menemukan mayat perempuan setengah telanjang, saat hendak buang air kecil di tepi Jalan Pantura, di bibir jurang Pantai Jatisari, sekitar pukul 07.00 WIB.

Ketika pertama kali ditemukan dalam posisi telungkup, tidak ada satu pun identitas yang melekat di tubuh mayat tersebut. Celananya sudah terpelorot, sehingga bagian separuh punggung hingga bagian paha, telanjang.

“Jam setengah tujuh, saya mengantar cucu ke sekolah di (Dusun) Pendok. Setelahnya, saya pulang dan buang air kecil di sini. Terus saya melihat arah barat dan tampak ada seperti kayu di atas bebatuan pinggir pantai, tetapi ternyata mayat,” ungkap Waji kepada mataairradio.com di lokasi kejadian.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto

iklan-kandung-toko-alat-listrik




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan