Ditinggal Mencangkul Lahan, Mega Pro Diembat Maling

Rabu, 3 Februari 2016 | 19:06 WIB
Ilustrasi (Foto:adakitanews.com)

Ilustrasi (Foto:adakitanews.com)

 

BULU, mataairradio.com – Sepeda motor jenis Honda Mega Pro milik petani Desa Kadiwono Kecamatan Bulu dilaporkan hilang saat ditinggal untuk mencangkul lahannya, Rabu (3/2/2016) siang.

Menurut informasi yang dihimpun mataairradio, korban bernama Wasidan (61) warga RT 1 RW 1 Desa Kadiwono Kecamatan Bulu.

Sebelum hilang, korban memarkir sepeda motor bernomor polisi K 2844 VE di jarak sekitar 500 meter dari lokasinya mencangkul di hutan Petak 16 RPH Mantingan BKPH Kebon.

“Saya berangkat ke persil sekitar jam 7. Sesampainya di persil, sepeda motor saya parkir di gubuk. Kemudian saya mencangkul lahan di persil yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi parkir tadi,” terang Wasidan kepada polisi.

Sekitar pukul 11.00 WIB, korban pulang menuju ke gubuk tempat parkir sepeda motornya, tetapi kendaraannya itu sudah tidak ada.

“Saya kemudian tanya sekaligus memberi tahu tetangga dan mencari sama-sama. Tapi tidak ketemu,” terangnya melanjutkan.

Setelah itu, korban melaporkan kasus pencurian sepeda motornya kepada pihak Polsek Bulu. Ia pun menduga, pelaku menggunakan kunci palsu karena saat diparkir, sepeda motornya dalam keadaan terkunci.

“Mungkin dibandrek pakai kunci palsu. Soalnya, saat saya tinggal, sudah saya kunci,” katanya.

Akibat pencurian sepeda motor tersebut, kerugian material korban ditaksir mencapai Rp13 juta.

Ahmad Ridwan, Kepala Desa Kadiwono membenarkan adanya pencurian sepeda motor warganya saat ditinggal mencangkul di lahan Perhutani.

“Iya benar. Tadi malah Pak Kapolsek yang memberi tahu saya sewaktu menghadiri Musrenbang di Kecamatan Bulu. Yang hilang Mega Pro tahun 2008,” katanya mengonfirmasi.

Kapolsek Bulu AKP Eddy Pujiharto menduga, pelaku sudah mempelajari lama perilaku parkir korban. Apalagi sepeda motor yang bersangkutan tak dikunci stang.

“Ya (ada laporan pencurian sepeda motor). Sepeda motor jauh 100 meter dari orangnya di tinggal ke persil tidak dikunci stang,” pungkasnya.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan