Dipatoki, Warga Menolak Jual Tegal untuk Tambang

Kamis, 27 Maret 2014 | 18:18 WIB
Aksi penancapan patok dan plang penolakan warga untuk menjual tanah tegal mereka untuk kepentingan pengusaha tambang, Kamis (27 3) pagi. (Foto Pujianto)

Aksi penancapan patok dan plang penolakan warga untuk menjual tanah tegal mereka untuk kepentingan pengusaha tambang, Kamis (27 3) pagi. (Foto Pujianto)

GUNEM, MataAirRadio.net – Sejumlah warga Desa Tegaldowo dan Timbrangan Kecamatan Gunem, Kamis (27/3) memasang patok penanda tidak dijualnya tegal mereka. Pematokan oleh pemilik lahan ini sebagai penegasan kepada pengusaha tambang, bahwa tegal mereka tidak akan dijual kendati diminati.

Samin, salah satu warga Desa Tegaldowo mengaku lebih memilih mempertahankan tegal miliknya sebagai sumber pangan bagi anak cucunya kelak. Dia khawatir jika tegal dijual, keluarga dan keturunannya bakal sulit bercocok tanam dan berpenghidupan.

Samin bahkan mengaku tidak tergiur iming-iming harga mahal yang ditawarkan sejumlah pengusaha tambang. Baginya, menikmati panen jagung dua kali dalam setahun dan panen padi sekali dalam setahun, masih lebih baik, daripada menjualnya untuk kepentingan sesaat.

Kasmun, warga Desa Timbrangan juga menyatakan senada dengan Samin. Plang bertuliskan “Tegalku Gak Tak Dol Sampe Mati” atau tegalku tidak tak jual sampai mati ditancapkannya sebagai bentuk tidak setuju terhadap agresi pertambangan di wilayahnya.

Dari pantauan MataAir Radio di lapangan, selain tegal milik Samin dan Kasmun, ada dua petak lahan masing-masing milik Rukono warga Tegaldowo dan Sutrisno warga Timbrangan yang ditancapi patok berplang sama.

Wakil Bupati Rembang Abdul Hafidz tidak menyoal aksi warga tersebut. Menurutnya, selagi pematokan dilakukan di lahan sendiri, tidak ada masalah. Ekspresi warga boleh-boleh saja terkait dengan sikap tidak mau menjual tanah.

Dari pantauan radio ini pula, selain tegal, lahan pekarangan milik warga juga ditancapi plang serupa. Belum diketahui secara pasti motif lain di balik pemasangan patok dan plang penolakan penjualan tanah tegal. Hanya saja dari informasi yang dihimpun, sejumlah pengusaha tambang menggencarkan aksi pembelian tanah tegalan warga karena menyimpan material galian. (Zamroni)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan