Balar Belum akan Survei Temuan Situs Nyamplung

Selasa, 20 Oktober 2015 | 19:13 WIB
Peneliti Balar Yogyakarta Gunadi. (Foto: http://parungsariproject.blogspot.co.id)

Peneliti Balar Yogyakarta Gunadi. (Foto: http://parungsariproject.blogspot.co.id)

 
REMBANG, mataairradio.com – Pihak Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta menyatakan belum akan terjun ke Rembang untuk menyurvei temuan bagian rangka diduga manusia penutur bahasa Austronesia di Dukuh Nyamplung Desa Sluke Kecamatan Sluke.

Menurut peneliti Balar Yogyakarta Gunadi kepada mataairradio Selasa (20/10/2015) siang, pihaknya masih vakum dari kegiatan penelitian di daerah, termasuk Rembang antara lain karena perubahan koordinasi penanggungjawab penganggaran.

“Ini kami masih vakum karena semua anggaran untuk Balar, selain gaji, di-‘pending’,” ungkapnya melalui percakapan lewat sambungan telepon, Selasa (20/10/2015) siang.

Dia menjelaskan, anggaran untuk Balar berubah dari Kementerian Pariwisata kembali ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain itu,  pihaknya juga masih sibuk dengan kegiatan pelatihan kesejarahan di Yogyakarta.

“Ini juga masih sibuk mengisi pelatihan di Yogyakarta. Kami ada kerjasama dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta soal kesejarahan. Kebetulan saya yang mengisi pelatihan dan buat modulnya,” bebernya.

Gunadi yang dikenal fokus pada penelitian tentang migrasi manusia Austronesia di Pulau Jawa, menegaskan belum akan datang ke Rembang pada Oktober atau pada 2,5 bulan ke depan atau sampai akhir tahun.

“Saya tidak berani menjanjikan dalam tahun ini,” tandasnya.

Pihak Balar Yogyakarta juga belum akan datang untuk meneliti bangunan berukuran 6×5 meter di Desa Ketangi Kecamatan Pamotan, dalam waktu dekat.

Bangunan tersebut berkonstruksi batu bata berukuran besar seperti pada bangunan peninggalan era Majapahit.

“Tetapi saya berharap bisa datang ke Rembang pada bulan depan, selepas menjalankan tugas di Kalimantan Timur,” tegasnya.

Meski menyatakan hampir pasti tidak datang ke Rembang dalam waktu dekat, tetapi Gunadi memastikan sudah melaporkan temuan situs di Nyamplung-Sluke dan di Ketangi-Pamotan, kepada Pimpinan Balar.

Dia bahkan sudah berani menyebut, temuan yang di Nyamplung-Sluke tersebut penting untuk ditindaklanjuti, sekaligus memperkaya penelitian sebelumnya tentang koloni manusia penutur bahasa Austronesia.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan