Bak Santri ASN Pemprov Jateng Ngantor Kenakan Koko Sarung dan Peci

Jumat, 22 Oktober 2021 | 13:44 WIB

Aparatur Sipil Negara atau ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memeringati Hari Santri Nasional dengan mengenakan busana ala santri, saat ngantor pada Jumat (22/10/2021) pagi. (Foto: mataairradio.com)

 

SEMARANG, mataairradio.com – Bagaikan seorang santri, Aparatur Sipil Negara atau ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terlihat mengenakan busana ala santri.

Yang laki-laki memakai koko, sarung, dan peci, sedangkan yang perempuan memakai kerudung dan baju muslimah saat ngantor pada Jumat (22/10/2021) pagi.

Sementara itu, berangkat dari rumah dinasnya sekitar pukul 08.30 WIB, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat mengenakan baju koko putih, sarung batik, dan peci hitam. Ia juga tak mengenakan sepatu, hanya sandal selop berwarna coklat yang dikenakannya.

Para ASN sekaligus Gubernur Provinsi Jawa Tengah, sengaja mengenakan pakaian ala santri untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2021, yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober.

Hal itu sebagaimana Surat Edaran (SE) bernomor 450/0014496 tentang Peringatan Hari Santri, yang dilayangkan pada Kamis (21/10/2021).

“Jadi insyaallah ASN di Pemprov Jateng semua menggunakan sarung dan pakaian santri. Untuk ASN yang beragama lain, boleh menyesuaikan dan tidak wajib,” terang Gubernur Ganjar.

Ia mengatakan, tidak hanya simbol semata, mengenakan pakaian santri pada peringatan Hari Santri, diharapkan mampu memberi spirit nasionalisme.

Setidaknya dengan mengenakan busana ala santri, dapat menjadi perantara untuk meneladani bagaimana perjuangan para ulama, para santri saat resolusi jihad dikumandangkan.

“Saat itu, siapapun di antara kita bisa berkontribusi pada keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara. Maka tidak sedikit, pondok pesantren saat itu juga menjadi titik-titik perjuangan. Hari ini, kita teladani semangat para ulama dan para santri itu,” tegasnya.

Ganjar berharap kepada para santri di seluruh Indonesia, bisa semakin mengikuti perkembangan zaman. Santri diharapkan makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

“Santri itu persis dengan siswa, tapi ilmu agamanya lebih dalam. Sehingga, kalau kita bicara kecerdasan spiritualnya sudah bagus, maka membangun kecerdasan intelektual dan emosionalnya tinggal menyesuaikan saja. Maka, santri ini memang sesuatu yang lengkap. Selamat Hari Santri,” pungkasnya.

 

Penulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Mukhammad Fadlil




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan