Kandungan Semburan Gas di Dowan Beracun

Selasa, 10 November 2020 | 19:39 WIB

Petugas dari Balai ESDM Provinsi Jawa Tengah saat meneliti kandungan pada semburan gas di Desa Dowan-Gunem, pada Selasa (10/11/2020). (Foto: mataairradio.com)

 

GUNEM, mataairradio.com – Kandungan pada semburan gas di Desa Dowan, Kecamatan Gunem yang terjadi pada Senin (9/11/2020) kemarin, berbahaya lantaran beracun.

Kepala Seksi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang Pramujo menyebutkan, ada beberapa unsur dan senyawa yang terkandung dalam semburan gas di Desa Dowan.

Diantaranya adalah Hidrogen Sulfida (H2S) dan Karbon Monoksida (CO), sedangkan Lower Explosive Limit (LEL) pada semburan gas setelah dilakukan pengujian sebesar 35 part per milion (ppm).

Lower Explosive Limit atau LEL adalah konsentrasi terendah gas yang mudah terbakar di udara yang akan menyebarkan api ketika terkena sumber pengapian.

“Hasil asesmen dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah belum jadi, kemungkinan besok. Kalau kandungan gasnya tadi untuk H2S overload, untuk CO ada sekitar 113 ppm, dan untuk LEL-nya ada 35 ppm. Jadi yang bahaya di sini H2S dan CO, karena beracun dan dengan kadar tinggi,” terangnya.

Sebagai upaya pengamanan sementara, Pramujo mengungkapkan, pihak BPBD Rembang sudah memasang pipa yang menjulang ke atas, guna mengalirkan gas ke posisi yang lebih tinggi.

Selain itu, BPBD juga selalu melakukan pemantauan berkala atas semburan gas tersebut. Masyarakat yang berada di sekitar lokasi semburan, diminta tetap waspada agar selamat dari kemungkinan buruk.

“Himbauan sementara tetap dipasang pipa dulu biar tidak membahayakan warga sekitar dan selalu melakukan pemantauan perkembangannya,” tuturnya.

Berdasarkan data yang dihimpun mataairradio.com, dampak dari polusi Karbon Monoksida dan Hidrogen Sulfida, seseorang dapat mengalami sesak nafas dan kerusakan otak, bahkan hingga kematian.

 

PEnulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Mukhammad Fadlil




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan