REMBANG, mataairradio.com – Tokoh nasional Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus memberikan wejangan terhadap Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Bayu Andriyanto tentang pentingnya memasang bendera merah putih di Kawasan Alun-alun saat hari kemerdekaan.
Wejangan itu disampaikan saat keduanya sowan di Kediaman Gus Mus, di Kompleks Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh-Rembang, pada Selasa (18/8/2020) siang, sekitar pukul 11.00 WIB.
Gus Mus menyampaikan, tiap kali ke luar daerah, ia kerap mengampanyekan semangat kebangsaan dan nasionalisme, sehingga menjadi ironis apabila daerah tinggalnya tidak menunjukkan semangat yang sama.
“Orang bicara Rembang itu mesti Gus Mus. Gus Mus Rembang. Jadi saya itu membawa nama Rembang. Nah kalau saya bolak-balik bilang kebangsaan-kebangsaan, nasionalis-nasionalis ternyata kota saya begini, tidak menunjukkan itu, kan ya,” ujar Kiai sekaligus Budayawan itu.
Menurut Gus Mus, memasang bendera di ruang umum seperti alun-alun tidak perlu menunggu adanya perintah melalui aturan yang berlaku, melainkan karena alun-alun itu adalah gerbang suatu daerah.
Karena sebuah gerbang atau pintu masuk, khususnya bagi Rembang, sehingga sudah seharusnya ada bendera merah putih yang berkibar di sana, tiap hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebab dengan begitu menunjukkan ada semangat nasionalisme dari warganya.
“Bukan soal ada kewajiban aturan untuk memasang bendera atau tidak, bukan. Tetapi karena itu merupakan gerbang Rembang,” tutur Gus Mus.
Gus Mus juga menyampaikan, dirinya suka melakukan jalan pagi di Kawasan Alun-alun Rembang dan sering diajak swafoto oleh masyarakat yang kebetulan juga sedang berada di sana.
“Jadi saya suka ada kawasan itu. Terutama saya lihat dari setiap orang datang itu mesti ke sana, foto-foto. Saya taunya darimana? karena banyak orang Jakarta yang kenal saya terus minta selfi di situ, di tulisan alun-alun itu. Jadi saya termasuk dekor,” terang Gus Mus sembari berseloroh.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengaku siap menerima wejangan yang disampaikan oleh Gus Mus, yang merupakan tokoh nasional itu.
“Hari ini (Selasa, 18 Agustus 2020) pula saya siap untuk ‘didukani’ oleh Mbah Mus dan sudah saya sampaikan semuanya,” ungkapnya.
Bupati Rembang melanjutkan, pemasangan bendera merah putih merupakan bentuk semangat semua pihak berkontribusi kepada pemerintah dan negara untuk mempertahankan persatuan, sehingga dalam memasang bendera tidak terbatas hanya pada ketentuan yang berlaku.
“Jadi kami tidak berpijak pada ketentuan, tapi bagaimana pemasangan bendera ini sebagai semangat kita untuk berkontribusi kepada pemerintah dan negara jangan sampai bubar. Semangat inilah yang kita tunjukkan.
Kami terus terang saja merasakan kelemahan dan kesalahan-kesalahan ini, meskipun ya itu tanggung jawab panitia, tapi tetap dengan besar hati kami sampaikan kepada Mbah Mus,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, melalui sebuah video yang dibuat pada Senin (17/8/2020) pagi, pukul 07.27 WIB, Gus Mus menyampaikan kritik ihwal ada sesuatu yang janggal pada momen peringatan hari sakral bagi Indonesia, yakni Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kejanggalan itu, menurut Gus Mus, di pusat kota atau di Kawasan Alun-alun Rembang tidak ada satu pun bendera merah putih yang terpasang.
Penulis: Mukhammad Fadlil
Editor: Mukhammad Fadlil
Tinggalkan Balasan