Dua Bawa Pedang, Puluhan Remaja Nongkrong Diamankan

Minggu, 4 September 2016 | 19:30 WIB

remaja nongkrong diamankan

 

REMBANG, mataairradio.com – Puluhan remaja laki-laki di bawah umur diamankan polisi lantaran kedapatan nongkrong hingga dini hari di area Jalan Gatot Soebroto, Rembang, Minggu (4/9/2016).

Dua di antara sekitar 60 orang remaja yang 70 persennya masih berstatus pelajar ini, bahkan kedapatan membawa pedang. Lantaran khawatir mereka melakukan perbuatan melanggar hukum, polisi pun mengangkutnya ke Mapolres Rembang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Rembang AKP Eko Adi Pramono menyatakan bahwa puluhan pemuda tanggung ini sempat diinapkan semalaman di markas polres setempat.

“Mereka kami pulangkan Minggu paginya setelah terlebih dahulu mendapatkan pembinaan dari petugas Polres Rembang. Betul mereka pelajar. Sekitar 60 orang, 70 persennya pelajar. Ada yang kelas tiga SMP juga,” katanya.

Ia menjelaskan, pemulangan para remaja ini karena mereka masih di bawah umur dan belum terindikasi melakukan perbuatan melanggar hukum.

“Namun begitu, kami tetap akan mengirimkan surat pemberitahuan ke masing-masing orang tua terkait dengan masalah ini. Agar juga dibina oleh orang tua,” tandasnya.

Sementara itu, terhadap dua pemuda yang kedapatan membawa sajam, Kasatreskrim memastikan akan memanggil keduanya untuk diperiksa lagi pada Senin (5/9/2016) siang.

“Kami terlebih dahulu mengirimkan surat kepada orang tua dua remaja ini. Sebab, kami perlu mendalami motif kedua remaja itu membawa pedang saat nongkrong bersama-sama temannya. Itu terkait niat melakukan tindak kejahatan atau tidak,” tegasnya.

Bilangan Jalan Gatot Soebroto selama ini memang kerap dijadikan area nongkrong oleh sejumlah kelompok pemuda. Polisi juga sempat pernah menjaring kelompok pemuda dalam sebuah razia miras, belum lama ini, di ruas tersebut.

 

Penulis: Pujianto
Editor: Pujianto




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan