Warga-Peternak Sepakati Relokasi

Senin, 4 Juni 2012 | 07:27 WIB


PAMOTAN – Audiensi antara warga Dusun Candisari Desa Pamotan dengan para peternak dengan difasilitasi pemerintah desa serta jajaran muspika Pamotan, Senin (4/6), akhirnya berbuah solusi. Melalui rapat yang berjalan cukup alot itu, akhirnya warga dan peternak menyepakati solusi bahwa peternakan harus direlokasi ke tempat yang lebih ideal dan tidak mengganggu lingkungan warga.

Kepala Desa Pamotan, Andi Sufiran menyatakan pemindahan lokasi ternak merupakan jalan terbaik yang bisa diambil berkenaan dengan masalah itu. Pihaknya, kata Andi, akan segera mencarikan lokasi yang ideal agar keberadaannya tidak lagi menimbulkan gangguan terhadap warga.

“Alhamdulilahkesepakatan antara warga dan peternak yang notabenenya sama-sama warga Dusun Candisari sudah ketemu. Sesegera mungkin kami selaku pemerintah desa akanmencarikan lokasi yang efektif dan ideal agar tidak menimbulkan gangguan bagiwarga. Insya Allah dua minggu-an akan segera kami realisasikan,” terangnya.

Andi menuturkan, ada beberapa alternatif lokasi yang nanti dijadikan pertimbangan. Lokasi tersebut, lanjut dia, adalah menyewa lahan atau meminjam tanah milik perhutani melalui LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan),” jelas Andi.

Andi juga menjelaskan, mekanisme penempatan lokasi baru bagi lahan peternakan nanti memiliki beberapa opsi. Namun, dirinya mengaku akan mengusahakan agar lokasi baru nanti pembiayaannya bersifat “sharing” antarpihak terkait.

“Nanti dalam pelaksanaannya kita usahakan agar bisa ‘sharing’ antarpihak agar peternak yang juga warga saya, tidak terlalu merasa keberatan,” tambahnya lagi.

Seorang perwakilan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, Nur Hadi, dalam audiensi mengatakan sangat menghormati apa yang menjadi keluhan warga.

Pihaknya menyepakati usulan sebagian warga yang menginginkan pemindahan lokasi peternakan agar tidak berada di tengah pemukiman warga.

“Kami mendukung pembuatan kandang ternak yang layak pada nantinya. Harapan kami warga juga bisa memanfaatkan keberadaan kotoran ternak tersebut sebagai salah satu bahan pupuk organik,” katanya.

Camat Pamotan, Wiyoto, yang juga ikut hadir dalam audiensi berpesan kepada semua lapisan masyarakat agar tetap hidup rukun dan damai serta berharap program tersebut tetap jalan berbarengan dengan solusi yang telah disepakati.

Wiyoto berharap perbedaan yang muncul di tengah masyarakat harus disikapi secara baik dan diselesaikan melalui pendekatan kekeluargaan.

“Hidup bermasyarakat harus senantiasa rukun dan damai serta mengedepankan etika-etika bertetangga. Kalau ada masalah selesaikan dengan baik-baik,” pintanya. (Ilyas)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan