![]() |
Pertemuan antara warga, Pemerintah Desa Terjan, Muspika Kragan, dan perwakilan pemilik usaha pertambangan di Balai Desa Terjan, Kamis (4/10) malam. (Foto: Pujianto) |
KRAGAN, mataairradio.net – Sekitar 60 orang warga Desa Terjan, Kecamatan Kragan, memadati balai desa setempat, Kamis (4/10) malam. Mereka dipertemukan dengan para penambang teras, pemerintah desa, dan pemerintah kecamatan setempat menyusul aksi blokir akses truk pengangkut bahan tambang oleh warga pada Rabu (3/10) malam lalu.
Pertemuan berlangsung sejak pukul 20.45 WIB hingga pukul 22.30 WIB. Selain warga, dadir dalam pertemuan itu, Kapolsek Kragan AKP Siswanto, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Kecamatan Kragan Agus Dwiyono, Kepala Desa Terjan Abdul Hadi, serta tiga orang dari pihak pemilik usaha pertambangan di wilayah Desa Terjan masing-masing Haji Mundirin, Muhammad Ali, dan Muntari.
Pada pertemuan itu, warga melalui perwakilan mereka, Darsikin yang juga Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, kembali menyuarakan tuntutannya.
“Kami mendesak agar perbaikan jalan dilaksanakan secepat mungkin, karena kondisi jalan sudah rusak parah dan berdebu,” tegas Darsikin.
Warga pun menekankan agar pihak terkait (pemerintah desa/ pemilik usaha pertambangan, red.) melakukan penyiraman jalan secara berkelanjutan untuk mengurangi dampak debu dan polusi yang sudah parah.
Pertemuan berlangsung nyaris tanpa ketegangan, sehingga tidak diperlukan banyak waktu untuk membuat keputusan yang saling menenteramkan semua pihak.
Disepakati warga dan pemilik usaha tambang teras di wilayah Desa Terjan, bahwa selagi perbaikan jalan belum direalisasikan oleh pihak terkait, aktivitas penambangan harus berhenti total. Artinya, penambang bisa kembali beroperasi setelah pembangunan jalan selesai.
Disepakati pula bahwa, selama aktivitas penambangan berhenti, pihak penambang tetap wajib melakukan penyiraman di sepanjang jalan masuk, akses ke areal pertambangan sepanjang tak kurang dari dua kilometer. (Pujianto)
Tinggalkan Balasan