Tangan Ditebas, Motor Dirampas

Selasa, 31 Januari 2012 | 09:19 WIB


BULU – Seorang warga Purwodadi, Kabupaten Grobogan, putus tangan kanannya setelah ditebas dengan pedang perampok yang merampas sepeda motornya saat melintas di jalur sepi dan gelap kawasan tikungan selatan Songkel Mereng, Kecamatan Bulu, Selasa (31/1) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, korban bernama Suyuti (38). Awalnya, korban yang berboncengan dengan Abdul Rokhim bermaksud pulang dari suatu acara di Lasem menuju Purwodadi dengan mengendarai sepeda motor jenis yamaha vixion yang tidak diketahui nomor polisinya.

“Korban sempat mengungkapkan bahwa ada yang membuntuti mereka sejak perjalanan pulang dari Lasem,” kata Kapolres Rembang AKBP Adhy Fandy Ariyanto didampingi Kanit I Reskrim Polres Rembang Aiptu Martoyo.

Meski demikian, korban terus saja memacu kendaraannya hingga akhirnya ketika sampai di kawasan jalan menikung selatan Songkel Mereng, dua orang berboncengan memepet kendaraan korban.

“Sejurus kemudian, kedua pria tak dikenal tersebut tiba-tiba menyabetkan pedang ke tangan kanan Suyuti, pengendara sepeda motor. Akibatnya, tangan kanan Suyuti putus,” kata dia.

Melihat korbannya terjatuh pascasabetan itu, pelaku segera merampas motor korban dan kabur. “Korban dengan kondisi tangan buntung dan potongan tangannya sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RSUD dr R Soetrasno Rembang sebelum kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit ternama di Surabaya,” kata dia.

Menurut keterangan tim medis RSUD dr R Soetrasno Rembang, tangan korban yang telah terputus masih mungkin disambung asalkan penanganannya tidak lebih dari enam jam setelah kejadian.

Kapolres mengemukakan tindak kejahatan pencurian disertai kekerasan memang rawan terjadi di jalur sepi dan minim penerangan. “Selain meminta warga agar selalu waspada saat bepergian pada malam hari, kami sudah memerintahkan anggota untuk meningkatkan patroli,” kata dia.

Pihaknya juga memerintahkan jajarannya untuk melakukan penyamaran dengan menyaru sebagai warga sipil dan melintasi jalur sepi rawan kriminalitas.

“Dengan begitu, akan ada pelaku yang tertangkap tangan dan jika nekat melawan, polisi tak segan menghadiahi timah panas. Namun, sejauh ini upaya tersebut belum membuahkan hasil,” kata dia. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan