Seleksi tertulis CPNS dari tenaga honorer kategori dua di Rembang. (Foto:Puji)
REMBANG, MataAirRadio.net – Badan Kepegawaian Daerah atau BKD Kabupaten Rembang mengaku menerima puluhan aduan dari masyarakat terkait seleksi CPNS dari tenaga honorer kategori dua. Aduan tersebut paling banyak disampaikan melalui saluran telepon.
Pelaksana Tugas Kepala BKD Kabupaten Rembang Noor Effendi kepada MataAir Radio mengungkapkan, isi aduan dari masyarakat cukup beragam, mulai dari harapan seleksi CPNS bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, hingga permintaan agar semua peserta ujian diloloskan.
Staf Ahli Bupati ini tidak bisa menyebutkan secara pasti jumlah aduan yang masuk, mengingat petugas penerimanya sedang di Jakarta untuk mengawal lembar jawab ujian dari peserta seleksi. Namun beberapa waktu sebelum ujian tertulis digelar, sudah ada 46 aduan yang masuk.
Atas aduan yang masuk ini, Noor Effendi menanggapinya sebagaimana prosedur standar operasional dari Pemerintah Pusat. Ditegaskannya, semua yang terkait seleksi CPNS kategori dua ditetapkan oleh Pusat, sedangkan BKD di tingkat kabupaten sebatas pelaksana.
Noor Effendi mengungkapkan, dari 538 orang tenaga honorer yang masuk dalam daftar dari Badan Kepegawaian Negara, hanya 536 orang yang mengikuti seleksi tertulis di SMA Negeri 2 Rembang, hari Minggu (3/11) pagi kemarin.
Menurutnya, dua orang tenaga honorer, masing-masing dari satuan pendidikan SMP di Kecamatan Kaliori dan Gunem, tidak bisa mengikuti seleksi. Salah satunya karena meninggal dunia dan lainnya karena memutuskan tidak lagi mengabdi sebagai tenaga honorer.
Hal itu diketahui pada saat pengumpulan foto dari peserta seleksi untuk keperluan ujian tertulis. Pihaknya tidak bisa mengubah data dari BKN itu. Informasi sementara yang dihimpun dari berbagai pertemuan kepegawaian, hanya 30 persen dari 536 orang peserta seleksi tertulis yang akan diterima sebagai CPNS pada tahun ini.
Menurut rencana, pengumuman hasil seleksi tertulis CPNS dari tenaga honorer kategori dua akan disampaikan pada awal Desember nanti. Senin (4/11) pagi, petugas dari Pemkab Rembang didampingi dari unsur kepolisian dan kejaksaan setempat menyerahkan lembar jawab ujian tertulis ke BKN di Jakarta. Sementara naskah soal sudah langsung dimusnahkan dengan cara dibakar, selepas ujian kemarin. (Pujianto)
Tinggalkan Balasan