Satu Kapal Karam Ditelan Ombak

Rabu, 25 Januari 2012 | 08:01 WIB

KOTA – Ombak setinggi empat meter dan angin berkecepatan hingga 35 kilometer per jam di Perairan Laut Jawa bagian timur mengakibatkan satu buah kapal motor nelayan sarat muatan ikan yang berlabuh di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung, Kecamatan Kota Rembang, nyaris karam ditelan gelombang, Selasa (24/1) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Rabu (25/1), kapal motor tersebut adalah KM Mekar Sari milik Tasmuri, warga RT 3 RW 4 Desa Kebloran, Kecamatan Kragan yang baru berlabuh di PPP Tasikagung pada Senin (23/1) malam.

Hingga Rabu (25/1) siang pukul 13.00 WIB, badan kapal terendam penuh dan tinggal tiangnya yang terlihat, sementara ikan hasil tangkapan yang hendak dilelangkan raib disapu arus laut.

Sejumlah perlengkapan melaut yang masih bisa terselamatkan, dievakuasi sementara ke KM Bathik Madrim yang berada di sisi kiri kapal tersebut.

Pemilik kapal berbobot mati 25 gross ton tersebut, Tasmuri, tampak pasrah menyaksikan kapalnya sembari terus meminta bantuan pengangkatan. “Saya baru satu tahun membeli kapal ini dan belum balik modal,” kata dia dengan nada lirih kepada mataairradio.net.

Ia menuturkan, kapal dengan 20 orang anak buah kapal (ABK) tersebut memang sudah berlabuh pada Senin (23/1) malam, namun terpaksa menunda melelang ikan hasil tangkapan karena saat itu TPI sedang penuh sesak ikan.

“Jika saat itu kami memaksa melelang ikan, tentu harganya akan anjlok. Maksud hati menghindari harga rendah, tetapi malah tertimpa musibah,” ucap dia.

Ia menyebutkan, kendati hanya melaut selama empat hari sejak Jumat (20/1) hingga ke utara Perairan Karimun, jumlah ikan tangkapan yang diperoleh cukup lumayan.

“Di kapal itu ada sekitar 150 keranjang ikan didominasi jenis ikan layang dan blanak yang masih tertampung dalam empat lubang kapal. Sayang, ikan tangkapan itu telah raib terbawa arus laut yang cukup deras,” kata dia.

Dengan wajah tertunduk lesu, ia berharap ada pihak terkait yang membantu mengangkat armadanya sebelum benar-benar karam. “Untuk melaut kali terakhir ini saja, kami sudah berutang perbekalan hingga Rp6juta. Kami sangat berharap bantuan,” kata dia.

Selain nyaris menenggelamkan satu kapal di PPP Tasikagung, ombak besar dan angin kencang dilaporkan juga merusak sejumlah perahu cokrik nelayan di Kelurahan Pacar, Gegunung Kulon, dan Desa Gegunung Wetan.

Satu perahu cokrik milik Ngatini, warga Desa Gegunung Wetan, bahkan mengalami pecah di bagian belakangnya akibat diterjang ombak. “Jika harus diperbaiki, diperlukan dana Rp15-Rp20 juta,” kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ketinggian gelombang hingga lebih dari empat meter masih akan berlangsung hingga pekan depan di Laut Jawa bagian timur, sedangkan angin akan bertiup dengan kecepatan 35 kilometer per jam dari arah barat, dalam sepekan ini.

Kelembaban udara berkisar 60-95 persen dan suhu berada pada 24-31 derajat celcius. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan