Said Agil Resmikan Gedung Baru NU Rembang

Senin, 4 Juni 2012 | 08:59 WIB


KOTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj, Senin (4/6), meresmikan gedung baru milik NU Cabang Rembang setelah bangunan senilai hampir Rp2 miliar tersebut selesai dikerjakan dalam kurun 4 tahun 10 hari.

Peresmian gedung yang mulai dibangun sejak 18 Mei 2008 tersebut dihadiri juga oleh Wakil Rais Am PBNU KH A Musthofa Bisri, Wakil Bupati Rembang Abdul Hafidz, Kapolres, Dandim 0720, serta sejumlah kyai pesantren di Rembang.

Kyai Said, demikian ia biasa disapa, berharap setelah gedung baru dengan tiga lantai itu diresmikan, jajaran pengurus cabang NU Rembang segera merapatkan barisan dengan meningkatkan kemitraan positif dengan semua pihak.

“NU tidak punya musuh. NU tidak punya oposan. NU dengan siapapun baik. NU akan membangun kemitraan positif dengan semua pihak. Kita tidak bisa sendirian,” terang dia.

Secara khusus, Kyai Said meminta Ketua PCNU Rembang KH Munib Muslich untuk menyetorkan data secara lengkap dan terperinci kepengurusan, mulai tingkat cabang hingga ranting di seluruh Kabupaten Rembang.

Wakil Rais Am PBNU, KH A Mustofa Bisri berharap, dengan keberadaan kantor baru tersebut, jajaran pengurus bisa menjadikannya momentum untuk semakin giat membangun organisasi.

“Jangan sampai adanya kantor baru ini justru menjadi tidak ada isinya. Justru harus dijadikan sebagai penambah khidmat NU kepada masyarakat secara umum,” kata Gus Mus.

Gus Mus yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang tersebut juga berpesan agar warga NU bisa semakin bermanfaat bagi umat.

“NU butuh orang yang mau bekerja. Hilangkan rasa malas demi berkhidmat pada masyarakat. Persatuan adalah sarana yang paling ampuh untuk mencapai tujuan,” tandas dia.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Pelaksana Pembangunan Gedung NU Rembang, Ainur Rofiq mengatakan, kantor baru tersebut dibangun dengan biaya Rp1,895 miliar.

“Total biaya yang dihabiskan untuk membangun gedung NU ini mencapai Rp1,895 miliar, selesai dalam kurun waktu 4 tahun 10 hari. Dibangun sejak 18 Mei 2008 sampai dengan 31 Mei 2012,” terang dia.

Dari biaya sebesar itu, sebut dia, Pemerintah setempat memberikan sumbangan hingga Rp725 juta, sedangkan sisanya merupakan hasil dari donasi warga NU serta sumbangan lain yang tidak mengikat,” jelasnya. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan