Pemain PSIR Rembang Suyono “terong” mengejar bola saat melawan Persijap Jepara. (Foto:AFTA)
REMBANG, MataAirRadio.net – Tim Teknik PSIR menyoroti secara serius persolan fisik para pemain yang masih “nglokro”. Apalagi, hasil evaluasi dari empat laga tandang yang sudah dilakoni, stamina masih menjadi momok utama bagi para penggawa Laskar Dampo Awang.
Direktur Teknik PSIR Bambang “Max” Handoyo kepada reporter MataAir Radio, Rabu (1/5) siang mengakui, untuk mencuri poin pada laga tandang cukup sulit. Tuan rumah hampir selalu menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertandingan. Pihaknya pun tak mematok harapan besar bisa mencuri poin pada pertandingan tandang.
Bambang juga menyebutkan keberhasilan anak asuhnya mencuri satu poin di kandang Arema FC hanya merupakan sebuah keberuntungan. Namun pihaknya mengakui, faktor pemicu kekalahan telak 1-7 saat melawan Persiba Bantul adalah anjloknya fisik pemain.
Menurut dia, anak didiknya belum terbiasa dengan proses “recovery” atau pemulihan kondisi fisik dengan waktu yang singkat. Buktinya, saat melawan tim berjuluk Laskar Sultan Agung, hampir seluruh pemain PSIR mengalami kram.
Pelatih jebolan diklat Ragunan ini mengaku tengah menyiapkan menu khusus menjelang dua laga tandang terakhir putaran pertama IPL melawan Persepar Palangkaraya dan Persibo Bojonegoro, masing-masing pada 12 Juni dan 15 Juni mendatang.
Bambang menyebutkan fokus utama tim pelatih saat ini adalah pemulihan stamina pemain. Pihaknya berjanji akan merombak menu dan pola makan anak didiknya. Menurutnya asupan gizi juga berpengaruh terhadap kondisi fisik dan stamina para pemain.
Terlepas dari jebloknya stamina para pemain, manajemen tetap merasa bangga dengan PSIR Rembang karena bisa nangkring di urutan teratas di situs resmi FIFA. Hingga pekan kesembilan Indonesian Premier League (IPL) musim ini bergulir, PSIR Rembang tetap nangkring sebagai pemuncak klasemen sementara. (Afta Ahmad)
Tinggalkan Balasan