PLTU Kucurkan Dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Rp368juta

Kamis, 23 Agustus 2012 | 09:48 WIB
PLTU Sluke, Rembang. (Foto: panoramio.com)

SLUKE, mataairradio.net – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero bersiap mengucurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebesar Rp368juta diperuntukkan bagi tiga desa di sekitar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sluke.

Manajer Sektor PLTU Sluke, Slamet Riyanto, Kamis (23/8), menjelaskan, pengucuran dana CSR dilakukan dengan mengacu pada jenis pengajuan dari masyarakat sekitar lokasi pembangkit yang memasok listrik untuk Jawa-Bali itu.

“Sebenarnya ada empat desa di sekitar PLTU yang mengajukan kucuran dana CSR, namun karena jenis pengajuan salah satu desa dinilai tidak relevan, PLN Pusat menolaknya,” kata dia.

Slamet menyebutkan, empat desa yang mengajukan kucuran dana CSR dari Perusahaan Listrik Negara itu masing-masing Desa Leran, Pangkalan, Trahan, dan Jurangjero.

Desa Leran mengajukan pembuatan tambatan perahu dan talut penahan ombak untuk menekan dampak abrasi pantai. Desa Pangkalan mengusulkan penataan saluran air, sedangkan Desa Jurangjero mengajukan pembangunan talut untuk tebing jalan desa setempat.

“Adapun Desa Trahan mengusulkan pembangunan poliklinik pedesaan di desa setempat. Hanya, Pusat menilai usulan tersebut lebih menjadi domain Pemerintah Kabupaten setempat, sehingga ditolak. Pusat mengarahkan agar ke depan desa mengusulkan yang lain yang lebih relevan,” tandas Slamet.

Kepala Desa Leran Kecamatan Sluke, Munawir menyatakan, kucuran dana CSR itu cukup bisa mendukung realisasi program pemerintah desa setempat di tengah keterbatasan alokasi dana desa yang diterima.

“Ke depan, kami akan mengusulkan penataan akses jalan antarRT dan perbaikan sanitasi lingkungan. Karena itu, kami berharap jumlah dana CSR yang desa terima akan mengalami peningkatan,” tandasnya. (Pujianto)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan