Petani Minta Penggunaan Air Embung Banyukuwung Seimbang

Minggu, 17 Juni 2012 | 02:00 WIB


Antara Air Bersih dan Irigasi
KALIORI – Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Darma Tirta wilayah Gunungsari-Kuangsan-Sendangagung-Babadan-Pengkol-Bogoharjo meminta Pemerintah Kabupaten Rembang agar membantu mereka mendapatkan air dari Embung Banyukuwung dalam jumlah yang lebih banyak.

Wakil Ketua GP3A Darma Tirta, Sumijan, Sabtu (16/6) menjelaskan, selama ini air dari Embung Banyukuwung lebih banyak dimanfaatkan sebagai air baku Perusahaan Daerah Air Minum.

“Mestinya seimbang antara yang untuk irigasi dengan yang untuk dikelola PDAM. Padahal empat tahun yang lalu kami masih bisa mendapatkan pasokan irigasi yang memadai dari Embung Banyukuwung,” terang Sumijan saat dihubungi suararembang melalui saluran telepon.

Ia pun menuding pemkab kurang berpihak kepada petani di sepanjang aliran irigasi Embung Banyukuwung.

“Mestinya agresivitas perluasan bisnis PDAM dikendalikan dan petani didahulukan. Atau setidaknya seimbang lah. Seperti pembukaan jaringan baru di utara Dusun Pentil Desa Gunungsari, mestinya belum perlu dilakukan,” tandasnya.

Sumijan menambahkan permintaan petani agar mendapatkan pasokan lebih banyak air itu tidaklah berlebihan. “PDAM bisa mengoptimalkan penggunaan embung lain untuk air baku. Bukan dari Embung Banyukuwung saja,” katanya.

Apalagi, belakangan, pemerintah telah melakukan normalisasi pada sebagian saluran dari Embung Banyukuwung. “Apa gunanya dinormalisasi kalau toh kemudian tidak mendapatkan pasokan air. Sia-sia,” tegasnya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur PDAM Rembang Gus Wakhid Hidayat menjelaskan, penggunaan air dari Embung Banyukuwung memang lebih banyak untuk air bersih.

“Namun, bukan berarti pertanian tidak dilayani. Seperti awal pekan ini (pekan lalu, red.) pintu air dibuka untuk empat hari demi memenuhi kebutuhan air untuk irigasi sawah petani,” kata dia.

Pihaknya menegaskan, pembukaan pintu air Embung Banyukuwung memungkinkan dilakukan apabila ada permintaan dari GP3A. “Tentu saja setelah diketahui dan direkomendasikan oleh Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum. Jadi kami melangkah ada dasarnya,” kata dia.

Mengenai pemanfaatan embung lain sebagai sumber air baku PDAM, Gus Wakhid mengatakan upaya itu sudah dilakukan. “Kalau soal galian di sepanjang Dusun Pentil Desa Gunungsari, itu bukan pembukaan jaringan baru, melainkan penggabungan pipa yang di sebelah barat jalan digabung menjadi di timur semua,” terangnya.

PDAM, imbuh dia, sedang berupaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan melalui kelancaran pasokan air bersih bagi pelanggan di wilayah Kaliori. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan