Ilustrasi (Foto:Rif)
REMBANG, MataAirRadio.net – Jumlah pemudik bersepeda motor yang melintasi Jalur Pantura Kabupaten Rembang pada menjelang Lebaran tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pada tahun lalu.
Berdasarkan pantauan arus mudik Lebaran oleh reporter MataAir Radio pada Minggu (4/8) pagi, jumlah pemudik bersepeda motor berkisar rata-rata hanya satu hingga dua kendaraan per menit.
Sejak pukul 06.30 hingga pukul 07.30 WIB, jumlah pemudik bersepeda motor yang melintas tercatat sebanyak 84 kendaraan. Jumlah ini pun nyaris sama dengan yang dicatat petugas di Pos Mudik Lebaran di depan kantor Dinas Perhubungan Rembang atau sebanyak 80 kendaraan.
Kasatlantas Polres Rembang AKP Sugino membenarkan bahwa jumlah pemudik bersepeda motor pada menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini mengalami penurunan. Mengenai persentasenya, pihaknya belum bisa memperkirakan.
Penurunan jumlah pemudik bersepeda motor diduga akibat dari kebijakan Pemerintah yang memberikan mudik gratis bagi pesepeda motor untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur laut.
Sementara itu, untuk pemudik yang menumpang angkutan Lebaran, pada H-4 ini mulai menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan pada hari sebelumnya.
Dua bus pemudik yang difasilitasi mudik gratis oleh Pemkab Rembang juga sudah tiba di Terminal Rembang pada pukul 06.30 WIB. Sekitar 108 orang pemudik yang ditampung dalam dua bus itu berangkat dari Jakarta pada Sabtu (3/8) kemarin sekitar pukul 12.00 WIB.
Abdul Rohim, seorang pemudik asal Desa Pinggan Kecamatan Bulu mengaku bersyukur bisa kembali tiba di kabupaten kelahirannnya.Tiga tahun terakhir, Rohim yang lulusan SMA ini mengaku merasakan jerih payah di bumi perantauan Jakarta sebagai pekerja toko.
Setiap kali pulang menjelang Lebaran, dirinya tidak lupa membawakan oleh-oleh khusus untuk keluarganya. Upah yang diterimanya selama bekerja diakui cukup untuk menyambung kebutuhan keluarganya.
Menurut rencana, masih ada gelombang mudik gratis untuk 177 warga Rembang yang merantau di Jakarta. Mereka akan tiba di Rembang pada Selasa 6 Agustus 2013. Kali ini bukan pemkab yang memfasilitasi, melainkan Himpunan Keluarga Rembang atau HKR di Jakarta. (Pujianto)
Tinggalkan Balasan