Pembina Pramuka Dirampok Di Jalur Bumi Perkemahan

Jumat, 6 Januari 2012 | 07:46 WIB
SULANG – Seorang pembina pramuka berasal dari Kwartir Ranting (Kwaran) Rembang, Rasdadi (31), warga Desa Ngadem Kecamatan Kota Rembang, dirampok oleh sekelompok orang tak dikenal saat melintasi jalur sepi di kawasan Bumi Perkemahan Karangsari Park, Kamis (5/1) malam.

Rasdadi ditemui di sela memberikan keterangan di Mapolsek Sulang, Jumat (6/1), mengatakan empat orang perampok bersenjata parang tersebut merampas sepeda motor jenis Yamaha Vixion bernomor polisi K 5127 WD miliknya.

Ia yang juga guru di SMK Negeri 2 Rembang tersebut menuturkan perampokan bermula ketika dirinya hendak pulang setelah menemani seorang temannya mengantarkan kaset guna keperluan pentas seni untuk para pramuka penggalang yang sedang berkemah di bumi perkemahan tersebut.

“Saya pulang selepas isya atau sekitar pukul 19.30 WIB. Setelah beranjak dari bumi perkemahan dan mulai memacu kendaraan, dua orang berboncengan dengan sepeda motor jenis Suzuki Satria warna biru mengikuti saya di belakang,” kata dia.

Sesampainya di jalur sepi dan gelap, keluar dari wilayah bumi perkemahan, di depannya sudah melintang sebuah sepeda motor dengan dua pengendara menenteng celurit. Tak lama berselang, dua orang yang membuntutinya juga segera memepet kendaraannya dan hendak menyabetkan parang ke arahnya.

“Melihat dua pengendara yang tadi membuntuti saya mengayunkan parang, saya panik dan terjatuh. Motor pun terlepas. Saat itu, keempat perampok tersebut bergegas menghampiri dan seorang di antara mereka meminta membunuh saya saja,” kata dia.

Namun, Rasdadi berhasil lolos dari maut setelah ia mampu berlari menerobos kebun tebu, tak jauh dari lokasi kejadian. “Di kebun tebu itu, saya masih terus berlari. Setelah yakin situasi aman, saya segera menuju lokasi bumi perkemahan untuk meminta bantuan,” kata dia.

Kepala Kepolisian Sektor Sulang Ajun Komisaris Polisi Binuka mengatakan, jalur menuju bumi perkemahan tersebut sepi dan gelap sehingga rawan tindak kejahatan.

“Namun, kami rutin melakukan patroli di sekitar kawasan bumi perkemahan, terutama saat ada kegiatan perkemahan. Hanya, kuantitas patroli yang kami lakukan terbatas,” kata dia.

AKP Binuka juga mengatakan pelintas jalur menuju atau dari bumi perkemahan tidak bisa memacu kendaraannya dengan kencang lantaran kondisi jalan yang sudah rusak parah.

“Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, kami meminta pemkab setempat lebih peduli dengan kondisi jalan dan penerangan menuju Bumi Perkemahan Karangsari Park. Apalagi, bumi perkemahan tersebut merupakan yang terbesar di Jawa Tengah,” kata dia.

Mengenai penyelidikan pelaku perampokan yang beraksi di kawasan bumi perkemahan tersebut, kata Kapolsek, pihaknya sedang mengidentifikasi model perampokan.

“Ada beberapa pelaku perampokan di tempat lain yang memiliki model mirip dengan perampokan di kawasan Bumi Perkemahan Karangsari Park. Tinggal kami dalami saja lebih lanjut,” kata dia.

Ia menambahkan kasus perampokan di kawasan jalur sepi bumi perkemahan tersebut baru pertama kali ini terjadi dan diharapkannya tidak terulang. “Sebelum perampokan ini, Polsek Sulang pernah membereskan kasus pemalakan terhadap warga perkemahan. Sekarang ini, pemalakan di bumi perkemahan sama sekali tidak ada,” kata dia. (Puji)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Disclaimer: Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi mataairradio.com. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan